JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, mengatakan bahwa ia belum mengetahui secara jelas isu dana desa yang dipakai untuk menikah lagi.

Indozone.id melansir, kabar tersebut Ia dengar dari salah satu Direktur Jenderal (Dirjen) di kementeriannya.

"Saya juga baru tahu, tempatnya tidak dijelaskan di mana. Ini kan namanya test the water, melempar sesuatu di air begitu ya dan bagaimana reaksinya," kata Halim dalam rapat kerja Komite I di Gedung DPD RI Senayan Jakarta, Selasa (26/11/2019).

Halim menuturkan bahwa ia tak ingin memberi reaksi terlebih dahulu, sebelum orang yang memiliki otoritas mengenai hal tersebut bereaksi.

"Supaya tidak timbul overlapping kewenangan. Karena terkait legal standing-nya, itu wilayah Kementerian Dalam Negeri. Terkait pencairan dananya, itu wilayah Kementerian Keuangan dan Kabupaten yang menjadi tempat transitnya dana desa," kata Halim.

Meski demikian, Halim sempat bercanda dengan Dirjen yang menginfokan hal tersebut. Dia bilang, masih lumayan, sementara ada juga APBN dan APBD yang diselewengkan untuk kepentingan yang lebih nyeleneh.

"Ya lumayan lah, ada dana desa untuk menikah lagi, saya bilang. Sementara banyak APBN dan APBD yang digunakan untuk selingkuh. Nah kan lebih parah lagi," canda Halim.

Ia menambahkan sesuatu yang belum faktual dan jelas tidak harus direspon secara berlebihan.

Sebelumnya, program dana desa ditemukan indikasi adanya penyalahgunaan oleh Kementerian Dalam Negeri. Dana tersebut diketahui digunakan oleh kepala desa untuk kepentingan pribadi.***