PALAS-Penyediaan air irigasi bagi tanaman padi menjadi salah satu kunci yang mendukung peningkatan produksi pangan.

Terjaminnya penyediaan air irigasi ini bisa diupayakan melalui peran Juru operasi dan pemeliharaan saluran irigasi.

Dinas Sumber Daya Air ,Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumut melalui UPT SDA Batang Angkola ,telah melakukan proyek perbaikan saluran. irigasi sekunder di lokasi areal persawahan Desa Sigorbus Julu,Kecamatan Barumun ,Kabupaten Padang Lawas (Palas).

Penanggungjawab kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi Mhd Rifai Nasution mengatakan, ada 3 titik proyek pembangunan saluran irigasi sekunder dalam satu lokasi yang saka di Desa Sigorbus Julu ,Kecamatan Barumun.

Dikatakan, saluran irigasi diharapkan, memperlancar suplai air kelokasi areal persawahan masyarakat yang luasnya mulai 1000-3000 Ha di desa Sigorbus Julu.

"Dengan adanya proyek saluran irigasi ini tentu pengelolaan atau pemeliharaan jaringan irigasi sukunder sebagai solusi secara tepat terhadap semua persoalan-persoalan menyangkut air irigasi ditingkat kalangan petani," kata Mhd Rifai Nasution,Minggu (24/11/2019).

Kata Rifai, berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah Provinsi Sumut melalui UPT Batang Angkola untuk mendongkrak peningkatan produksi pangan secara signifikan dimasyarakat petani khususnya.

"Saat ini sarana dan prasarana saluran irigasi pertanian menjadi fokus pemerintah dalam peningkatan produksi pangan, di antaranya melalui pembangunan atau rehabilitasi jaringan irigasi," terang Rifai.

Pernyataan senada ditegaskan Pengawas kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irugasi Zais mengatakan, dengan adanya saluran irugasi ini secara kuantitas suplay air kelokasi persawahan akan semakin baik dan mengalami peningkatan.

Begitu pula dengan pembangunan atau rehabilitasi jaringan irigasi yang sudah dilaksanakan ini mampu memberikan kontribusi perluasan coverage area tanaman yang terairi.

"Namun demikian, saat ini masih perlu ditingkatkan dalam penyediaan dan pengelolaan air irigasi, pemanfaatan, serta pemeliharaan jaringan irigasi berjalan secara berkelanjutan agar peningkatan produksi padi terus meningkat ,"ungkap Zais.

Zais menjelaskan, kegiatan pembangunan saluran irigasi sekunder dilaksanakan di tiga titik dengan panjang 41,50 meter dengan pagu anggaran Rp 83.419.707,55 bersumber dari anggaran APBD Provinsi Sumut Dinas Sumber Daya Air,Cipta Karya dan Tata Ruang.

Sedangkan dititik kedua sepanjang 37 meter dengan pagu anggaran Rp 83.297.746,17 dan titik ketiga sepanjang 88,50 meter dengan pagu anggaran Rp 196.574.801,09.

Ditempat terpisah Kepala Desa Sigorbus Julu, Fauzi menyampaikan, kegiatan pembangunan saluran irigasi sekunder sangat didukung masyarakat petani terkait kebutuhan air untuk tanaman padi diareal persawahan.

Kades meminta kepada kelompok petani berperan penting dalam pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan air irigasi sehingga memberi manfaat daya guna untuk kemajuan pertanian.

Fauzi menambahkan, dengan adanya saluran irigasi ini tentu tata kelola air irigasi sekaligus pengelolaan sumber daya air dapat berjalan dengan baik sesuai harapan petani.*