JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI, Mohammad Toha, angkat bicara perihal rencana pengukuhan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina, pekan depan. Penunjukkan Eks. Gubernur DKI Jakarta itu, menurut Toha, sudah sesuai syarat dan ketentuan berlaku, dan tak perlu lagi menjadi polemik. Karena sebetulnya, "siapa saja boleh jadi Komut di BUMN, asal memenuhi persyaratan, ketentuan, dan tentu etika,".

Hal itu disampaikan Toha dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/11/2019). Terkait bagaimana proyeksi kemajuan Pertamina di bawah kepemimpinan Ahok nanti, Politikus PKB ini memilih untuk tak beranda-andai.

"Biar nanti waktu akan menjawab soal kinerja bekas suami Veronica Tan itu," kata Toha.
Dan sekali lagi, imbuh Toha, "keyakinan menteri BUMN perlu di-backup, namun kalau gagal, sanksi lebih keras!".

Sebelumnya diberitakan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memastikan, Ahok akan menduduki kursi komisaris utama di PT Pertamina (Persero).

Nantinya, sambung Erick, Ahok akan dibantu Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin, sebagai wakil komisaris.

“Iya, Basuki Tjahaja Purnama Komisaris Utama di Pertamina. Didampingi oleh pak Wamen BUMN Budi Gunadi Sadikin jadi Wakil Komisaris Utama di Pertamina,” kata Erick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11/2019).

Mantan bos Inter Milan ini juga menyatakan kalau Ahok adalah sosok pendobrak yang dibutuhkan. Karena, Erick merasa yakin kalau Ahok mampu memenuhi target.

“Karena itulah kenapa kemarin kita juga ingin orang yang pendobrak, bukan pendobrak marah-marah. Saya rasa Pak Basuki berbeda, Pak Ahok berbeda. Kita perlu figur pendobrak supaya ini sesuai dengan target, toh beliau Komisaris Utama. Kan direksinya yang day to day, tapi menjaga ini semua,” tuturnya.

Diketahuii, selain dua nama di atas, Erick juga menyodorkan Emma Sri Martini selaku Direktur Utama Telkomsel menjadi Direktur Keuangan Pertamina. Emma akan menggantikan Pahala Nugraha Mansury.

Pergantian Pahala di Pertamina, sambung Erick, berkaitan dengan tugas barunya di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala akan dibantu oleh Chandra Hamzah sebagai Komisaris Utama BTN.

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga, mengatakan, babak baru bagi Ahok di perusahaan pelat merah tinggal menunggu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Arya menyebut, Ahok bakal menjabat sebagai pimpinan perusahaan BUMN di sektor energi.

“Dari syarat-syarat sudah terpenuhi semua. Tinggal nunggu RUPS saja. Apakah Pertamina atau PLN,” kata Arya.***