DEPOK - Dinas Kesehatan Kota Depok, masih menunggu hasil tes laboratorium untuk memastikan apakah 72 siswa dan guru di sebuah sekolah menengah pertama di wilayah mereka, memang terkena Hepatitis A.

Sejak pekan lalu, sejumlah guru dan siswa SMP Negeri 20 di Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, mengalami gejala-gejala seperti mata kuning, demam, mual dan nyeri di ulu hati. Beragam gejala itu serupa dengan gejala Hepatitis A.

Tim dari Puskesmas setempat pada hari Rabu (13/11/2019) pekan lalu, melakukan investigasi ke sekolah itu dan mencatat 105 guru dan siswa tidak hadir, termasuk beberapa yang sudah dirawat di rumah sakit setempat.

Kepala Dinas Kesehatan Depok, Novarita, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan epidemiologi, termasuk mengambil sampel air, makanan, serta sampel tes darah dari 72 orang yang diduga terkena Hepatitis A.

"Kami juga melakukan rectal swab, jadi usap dubur pada penjamah makanan yang ada disitu. Kan penyebabnya dari oral-rectal. Bisa dari buang air yang tidak bersih. Mungkin setelah buang air tidak cuci tangan, sehingga yang diduga mengidap itu bisa menularkan kepada orang lain," ujar Novarita kepada BBC News Indonesia, Kamis (21/11/2019).

Ia menambahkan bahwa hasil uji laboratorium diperkirakan akan selesai beberapa hari mendatang.

Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung dari Kementerian Kesehatan RI, Wiendra Waworuntu, mengatakan bahwa pihaknya sedang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat untuk menangani kasus tersebut, termasuk mengidentifikasi sumber penularan jika terbukti keberadan virus Hepatitis A.

"Kita harus cari dulu sumber penularan. Jadi kita cari dari orang yang pertama positif Hepatitis A-nya. Nanti, itu akan kita telusuri sampai di mana sebenarnya dia minum ataukah makan - biasanya dari makanan ataukah minumannya. Jadi untuk sementara, sumber penularan belum ditemukan," ujar Wiendra melalui sambungan telepon.

Jika terbukti Hepatitis A, maka ini adalah wabah kedua di Kota Depok sepanjang tahun 2019.***