JAKARTATahun 2020 akan menjadi ajang pertarungan Partai Politik untuk menduduki kursi eksekutif daerah dalam gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), yang mekanisme pemilihannya masih jadi perdebatan antara pemilihan langsung atau pemilihan tak langsung.

Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang baru saja meresmikan tagline barunya, "From Zero To Hero", dalam gelaran Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Rabu (20/11/2019) malam tadi, akan membawa semangat 'dari nol menuju kemenangan' itu dalam gelaran Pilkada 2020.

Semangat 'Dari nol', dijelaskan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura, Benny Rhamdani, bukan berarti Hanura tak punya modal politik. Adanya 804 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota yang merupakan kader Hanura, merupakan bukti bahwa di bawah pimpinan Ketua Umum, Oesman Sapta Odang (OSO), Hanura memiliki daya terung.

Semangat 'Dari Nol' juga menandakan kelahiran baru Partai Hanura yang bersih berbagai anasir dan gangguan dari berbagai pihak, khususnya dari dalam.

"Kita memang siap, karena kita memulai dari nol. Sudah bersih partai ini dari anasir-anasir, dari kelompok pengganggu dan pengkhianat. Inilah modal Hanura untuk solid dan kuat," kata Benny di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (21/11/2019).

Untuk itu, Benny mengungkapkan, Hanura telah membentuk Tim Pilkada baik di tingkat Pusat, Daerah, maupun Cabang.

"Hari ini DPD, ketuanya, dipanggil semua ke Jakarta terkait Pilkada, tentu terkait juga dengan strategi-strategi," kata Benny.

Ia mengatakan, dari 270 daerah yang akan melaksanakan Pilkada, ada 123 daerah dimana Hanura pada posisi bisa mengusung dan mendukung. Belum ada daerah yang jadi target utama kemenangan Hanura, dan belum pula terdata nama-nama yang akan diusung baik dari kader sendiri maupun dari luar. Tapi Benny memastikan, dalam konteks koalisi, Hanura akan berkerjasama dengan partai-partai dengan garis ideologi yang sama.

"(Komunikasi dengan partai lain, red) sudah dimulai di tingkat bawah. Dari bawah, naik ke atas, di atas baru melakukan komunikasi dengan level atas," ungkap Benny.

Belum banyak yang bisa dikemukakan terkait pemetaan politik, strategi kampanye dan lainnya, karena tim baru dibentuk dan konsolidasi Pusat dengan para Ketua DPD masih berlangsung.

Benny memastikan, Bapillu Hanura tidak akan menggunakan cara dan narasi tak logic dalam strategi pemenangan Pilkada mendatang.

"Hanura tidak ingin terjebak lah dalam narasi-narasi dan pola-pola kampanye yang sifatnya lebih menipu atau membohongi masyarakat. Kita ingin yang realistis," tandas Benny seraya menyebut kampanye penghapusan pajak sepeda motor seperti yang dilakukan PKS pada Pileg 2019 sebagai cara "tipu-tipu".***