SIMALUNGUN -Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar Forum Group Discussion (FGD) daerah untuk meningkatkan dan memaksimalkan seluruh potensi wisata Danau Toba, di Inna Hotel Parapat, Kecamatan Girsang Sipangbolon, Selasa (19/11/2019).

Acara FGD tersebut menghadirkan narasumber dari Kemenpar yakni, Kabid Implementasi Strategi Kemenpara Dr Retno Darimurti didampingi Tim Tekhnis tourism HRD Kemenpar Dr Ni Made Juwita dan Dr Al-Hilaf Furgan, serta dihadiri Badan Pelaksana Otorita Danau Toba(BPODT), Dinas Pariwisata se Kawasan Danau Toba, Pelaku Wisata, PHRI, Insan Pers dan Undangan lainnya.

Dr Retno Darimurti didampinggi timnya mengatakan tujuan dilaksanakannya Forum Discussion Group(FGD) yakni untuk menkonfirmasi dan menyepakati baseline condition dan strategi umum pengembangan Sumber Daya Manusia(SDM) pariwisata di kawasan Danau Toba, serta menjaring informasi dan masukan yang lebih mendalam terkait pengembangan dan peningkatan kulaitas SDM pariwisata secara umum dan secara khusus kawasan Danau Toba.

"Setelah pemaparan terkait pengembangan SDM dikawasan Danau Toba oleh Kemenpar, selanjutnya peserta FGD diajak berdiskusi. Dan hasil diskusi tersebut ditetapkan menjadi sebuah kesepakatan bersama, untuk nantinya dilaksanakan di Kawasan Danau Toba,"ucapnya.

Dari hasil diskusi FGD tersebut, ditetapkan 15 point kesepakatan bersama. Adapun ke 15 kesepakatan bersama hasil diskusi demi pengembangan SDM pariwisata Dana Toba yakni,

1. Pelaksanaan pelatihan asesor keparieisataan untuk, HPI, PHRI, dan ASITA 2. Peningkatan peran dan fungsi BPODTsebagai motor pengembangan kepariwisataan dikawasan Danau Toba 3. Peningkatan peran media dalam penyebaran informasi pariwisata dikawasan Danau Toba 4. Kolaborasi pentahekix yaitu pemerintah, industri pariwisata, masyarakat, akademisi, dan media pariwisata baik ditingkat provinsi, kabupaten/kota 5. Regulasi tata kelola pariwisata di 8 kabupaten yang termasuk dalam delineasi kawasan Danau Toba yang melibatkan pentahelix stakeholder 6. Fasitasi pengembangan diri untuk pelajar dalam bidang pariwisata dalam bentuk aktualisasi didalam dan luar negeri 7. Penggunaan anggaran tepat guna untuk pelaksanaan sertifikasi dan pelatihan pengembangan SDM pariwisata dikawasan Danau Toba 8.Pengadaan mekanisme dan monitoring dan eavaluasi sebagai tindak lanjut dari kegiatan pelatihan yang telah dsn akan dilakukan 9. Pengembangan atraksi budaya berbasis masyarakat sebagai wujud pelestarian kearifan lokal 10. Pemasukan pengetahuan terhadap pariwisata dan kearifan lokal dalam kurikulum sekolah umum 11. Promosi pariwisata melibatkan lokal dan Internasional 12.Nomenklatur kepariwisataan fokus menjadi Dinas Pariwisata, tidak digabung dengan bidang lain 13. Pejabat pariwisata harus memiliki background pariwisata 14. Penguatan/fasiltas kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan lembaga lainnya 15. Kolaborasi dan Integrasi program dan kegiatan kepariwisataan ditingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.

Ke 15 point kesepakatan bersama tersebut selanjutnya ditanda tangani peserta FGD. Acara diskusi tampak berjalan lancar.*