MEDAN - Ketua Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Kota Medan, Sri Wahyuni, SH, kian mengukuhkan eksistensinya selaku pengusaha dengan melebarkan sayap bisnisnya pada bidang disain busana.

Berangkat dari awal sebagai pengusaha di bidang alat-alat berat dan kontraktor, Sri Wahyuni memberanikan diri merintis usaha barunya yang didasari oleh minat pribadinya dalam ranah fashion dengan menggunakan label Get Tath.

Sejumlah busana rancangannya ikut memeriahkan Yapmode Fashion Festival II yang digelar di Ballroom Santika Dyandra Hotel Medan.

Sri Wahyuni merupakan salah seorang dari perancang busana yang tergabung dalam Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Sumut di bawah pimpinan Yuni Pohan yang juga pemilik rumah rancang busana Yapmode. Usahanya sudah berjalan selama 1,5 tahun dan akan ditingkatkan menjadi galeri yang memajang seluruh koleksi rancangan bajunya.

“Saya sangat mencintai dunia fashion, dan hobi itu sudah berlangsung sejak lama. Atas dasar minat itulah kemudian saya memutuskan untuk terjun total menekuni dunia fashion ini. Saya berharap dengan langkah ini, saya dapat memotivasi seluruh anggota IPEMI Medan untuk mengembangkan seluruh potensi usaha, khususnya yang berangkat dari hobi pribadi. Mengelola bisnis secara profesional tidak saja akan menghasilkan keuntungan finansial yang membantu menopang kebutuhan keluarga, namun juga akan meningkatkan keterampilan dan pengalaman kita,” kata Ketua IPEMI Medan yang akrab disapa Aie itu.

Sri Wahyuni mengaku sangat serius menekuni bisnis barunya ini. Ia juga berencana akan membuka sanggar dan memberikan pelatihan menjahit kepada para anggotanya, sehingga mereka mampu mandiri dan membuka lapangan pekerjaan baru. Dengan demikian, mereka tidak saja akan menambah pemasukan finansial rumah tangga, namun juga dapat membantu pemerintah dalam hal mengurangi jumlah pengangguran.

Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih atas seluruh dukungan yang diberikan oleh Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Nawal Edy Rahmayadi, Ketua IPEMI Sumut Hj Yulidar Bugis, SE, para pengurus IPEMI Sumut dan Medan, serta kakak kandungnya Novi Putri, SE, MM, untuk terus menggali kreativitas dan membesarkan organisasi yang dipimpinnya.

“Sebagai ketua dari sebuah organisasi pengusaha, tentu saya tidak bisa hanya berdiam diri saja. Apa yang saya lakukan harus sesuai dengan apa yang saya katakan. Memotivasi anggota tidak hanya cukup dengan kata-kata saja, namun harus diiringi dengan perbuatan. Dengan demikian para anggota akan bisa terinspirasi serta mengeluarkan dan mengasah seluruh potensi yang dimilikinya. Saya berharap anggota IPEMI lainnya akan mampu berkiprah dalam berbagai pagelaran busana, pameran dan ajang promosi bisnis lainnya,” kata Sri Wahyuni.

Menurutnya, menjadi perempuan di era revolusi industri 4.0, harus mampu membagi waktu antara kewajiban domestik rumah tangga dengan meningkatkan kualitas diri dan mengisi waktu dengan lebih produktif, tentunya dibarengi pula dengan restu dari keluarga. *