JAKARTA - Tiga provinsi di Pulau Jawa ternyata menjadi lokasi dengan angka warga miskin terbanyak di Indonesia. Hal itu, diungkapkan oleh Anggota Komisi IV DPR RI, Nevi Zuairina.

Nevi yang merupakan legislator dari daerah pemilihan (Dapil) Sumbar II itu, mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) saat menyoroti soal kemiskinan di tanah air.

Dalam rilisnya, Senin, 11 November 2019 dinyatakan, BPS mencatat penduduk miskin Indonesia pada Maret 2019 sebesar 25,14 juta penduduk. Petanya, Jawa Timur dengan jumlah penduduk miskin 4,11 juta jiwa, Jawa Tengah 3,74 juta jiwa, dan Jawa Barat 3,4 juta jiwa.

Total penduduk miskin di Pulau Jawa, lanjutnya, mencapai 12,74 juta jiwa atau separuh total penduduk miskin di tanah air. Namun, secara persentase jumlah penduduk miskin di Pulau Jawa lebih rendah dibanding provinsi-provinsi di Indonesia timur yang memiliki angka penduduk miskin di atas 20 persen seperti Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

BPS, disebut masih menggunakan standar di bawah standar dunia. Untuk tahun ini, garis kemiskinan pada Maret 2019 tercatat sebesar Rp 425.250 per kapita per bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp 313.232 (73,66 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp 112.018 (26,34 persen).

"Ini artinya tiap hari orang miskin Indonesia berpendapatan Rp 14.175 atau sekitar 1,00 dollar Amerika Serikat (AS)," ujarnya.

“Standar kemiskinan dunia itu 2 dollar AS. Sedangkan di kita hanya 1 dollar AS. Jika kita mengikuti standar dunia, maka akan terjadi lonjakan yang sangat drastis di negara kita," pungkas Nevi.