KARO - Komunitas eks mahasiswa Bandung suku Karo yang tergabung dalam wadah Emaka Ban periode 2017-2019 yang dipimpin Agustin Pandia resmi diserahkan kepada pengurus baru yang dimotori Vespa Conggo S Meliala.

Pergantian kepengurusan ini sesuai hasil musyawarah dan mufatkat komunitas Emaka Ban saat melaksanakan rapat di Kepulauan Seribu, Teluk Jakarta pada 10-11 Oktober 2019.

Hal ini dikatakan Agustin Pandia selaku pengurus lama di sela sela menyerahkan tugas dan tanggung jawab kepada pengurus baru Emaka Ban Vespa Conggo Meliala, Minggu (10/11/19) di Restoran Gedung Kenanga Medan.

Menurut Agustin, pengalihan pengurus lama kepada pengurus baru agar Emaka Ban menjadi perubahan hal ini dilakukan agar wadah Emaka Ban lebih prima tampil dan bertanggung jawab untuk kemajuan di Tanah Karo.

Namun demikian dirinya mengaku wadah Emaka ban ini sepenuhnya belum berjalan dengan baik dalam menjalankan program visi misi. inilah estafet kepengurusan ini perlu Restorasi (perubahan) demi Emaka Ban menjadi organisasi yang kinakaron dalam budaya Karo memperjuangkan kemajuan untuk tanah karo simalem.

"Ini sebenarnya agenda utama, sehingga pengurus lama dan pengurus baru hadir dalam serah terima tugas dan tanggung jawab, dengan disaksikan perwakilan selaku penasehat Emaka Ban oleh Bupati karo Terkelin Brahmana," kata Agustin Pandia.

Hal senada dikatakan Ketua Emaka Ban yang baru Vespa Conggo S. Meliala, membenarkan bahwa kepengurusan lama akhirnya telah Dirombak dan sudah ada pengurusan baru.

"Malam ini akan saya terima selaku ketua pengurusan baru setelah nantinya pihak pengurus lama dengan dirinya menandatangani sebuah buku memoriam yang berisikan nama nama pengurus yang baru, di hadapan penasehat yaitu Bupati karo Terkelin Brahmana," kata Vespa Conggo

Dalam kepengurusan baru ini terdapat kordinator Sejabotabek, Koordinator Bandung, Koordinator Medan, Koordinator Tanah Karo.

Kata Vespa Conggo, setelah dirinya menerima mandat selaku ketua baru, dia memastikan Emaka Ban akan mendukung kemajuan Tanah Karo sekaligus memberikan program - program Kepada Bupati Karo Terkelin Brahmana, hal ini membuat kami Emka Ban mengundang beliau (Terkelin Brahmana) dan sekaligus eks mahasiswa Bandung.

"Atas nama Emaka Ban kami ucapkan terimakasih setinggi tingginya dimana Bupati karo Terkelin Brahmana telah menyempatkan dan meluangkan waktunya walaupun sedang sibuk dapat hadir malam ini, Sekali lagi Emaka Ban mengapresiasi," imbuhnya.

Sementara, bupati karo Terkelin Brahmana, mengatakan sangat senang dan gembira dapat ketemu dengan eks mahasiswa yang menurutnya sudah lama tidak bertemu lagi.

"Saat ini, saya merasakan dan sempat membayangkan masa kuliah di Bandung, malam ini bertemu dengan situasi usia sudah tua dan bukan muda lagi," katanya.

Terkelin mengatakan wadah Emaka Ban ini sangat dia sukai, karena berbasis Kinikaron dalam budaya Karo merupakan ada upaya membentuk rasa kecintaan terhadap Suku Karo yang terdiri dari beragam segi, seperti seni, budaya dan adat istiadat serta kearifan lokal.

Selain itu, Kinikaron juga merupakan suatu upaya untuk membantu program program untuk tanah karo, bahkan memperkenalkan keberadaan Suku Karo, kepada masyarakat luas eksternal/ke luar masyarakat Karo.

"Ke depan saya berharap kiranya kepengurusan yang baru membuat AD/ART dan dirinya siap menyambut kedatangan kepengurusan yang baru ke Pemda Karo, guna bersilaturahmi dan berkolaborasi dalam membangun Tanah Karo. kita siap dan menerima masukan dan saran, bahkan kritikan demi kebaikan Pemda Karo kita juga siap peduli agar ada perubahan," pungkasnya.