ACEH - Sebanyak 1.265 mahasiswa Universita Syiah Kuala mengikuti pembekalan Kuliah Kerja Nyata periode ke 18. Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor III Unsyiah Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur BC di Gedung AAC Dayan Dawood, Minggu (3/11/2019). Kepala Pusat Pelaksanaan dan Pengembangan Kuliah Kerja Nyata (P3KKN) Unsyiah Prof. Dr. drh. Tongku Nizwan Siregar, M.P menjelaskan, KKN kali ini akan dilaksanakan di Kabupaten Aceh Tamiang pada tanggal 9 Januari – 8 Februari 2020.

Mahasiswa KKN Unsyiah ini terdiri KKN Reguler dan KKN Terintegrasi. Mereka akan melaksanakan KKN pada 11 kecamatan dan 208 desa yang ada di Aceh Tamiang. Di mana setiap desa terdiri dari 5 – 7 mahasiswa.

Adapun tema yang diangkat pada KKN kali ini adalah “Kita Berdayakan Potensi Sumber Daya Alam untuk Peningkatan Perekonomian Masyarakat dan Kelestarian Alam di Kabupaten Aceh Tamiang”.

Pada kesempatan itu, Tongku mengingatkan, agar mahasiswa Unsyiah menghindari program-program yang sudah sangat biasa. Seperti membuat penanda jalan, gerakan cuci tangan dan sebagainya. Tapi buatlah program yang bernilai legacy atau memiliki warisan, sehingga ketika KKN ini sudah selesai masyarakat masih merasakan manfaatnya.

“Jadi hindarilah kegiatan yang sifatnya demonstratif, yang ujung-ujungnya akan ditinggalkan oleh masyarakat. Maka buatlah program yang memiliki legacy, seperti membenahi sistem sehingga benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Aceh Tamiang,” ujarnya.

Alfiansyah dalam arahannya mengatakan, pelaksanaan KKN adalah realisasi dari salah satu Tridharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Untuk itulah, selama pelaksanaan KKN mahasiswa Unsyiah harus mampu dirasakan kehadirannya oleh masyarakat. Program-program yang dilaksanakan, harus bisa memberikan pengaruh yang berarti dalam pembangunan desa.

“Inilah kesempatan bagi mahasiswa Unsyiah untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan di bangku kuliah. Jadi yang kalian pelajari selama ini tidak sia-sia. Tapi ada manfaatnya bagi orang banyak,” ucap Alfian.

Di sisi lain, pelaksanaan KKN ini adalah kesempatan mahasiswa Unsyiah untuk mengoptimalkan potensi dirinya. Sebab ketika terjun di tengah-tengah masyarakat, mereka akan melihat secara nyata permasalahan yang ada. Di saat itulah, mahasiswa dituntut mengerahkan semua potensi yang ada dalam dirinya untuk menyelasaikan permasalahan tersebut.

Selain itu, Alfian juga mengingatkan, bahwa mahasiswa Unsyiah harus memanfaatkan semua kemudahan teknologi hari ini untuk pembangunan desa. Apalagi saat ini sudah memasuki era revolusi industry 4.0. Hal ini juga sesuai dengan harapan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, yaitu mahasiswa Unsyiah bisa turut serta membantu pembenahan sistem yang berbasis teknlogi.

“Kalian ajarkan perangkat desa bagaimana memanfaatkan Teknologi Informasi. Misalnya, dengan menciptakan E government atau E budgeting dalam pengelolaan dana desa,” ujar Alfiansyah.

Alfiansyah juga berpesan, selama KKN nanti mahasiwa Unsyiah harus bisa menjaga tata krama saat berinteraksi dengan masyarakat. Mereka harus tampil dengan memberikan contoh yang baik. Begitu pula dalam ibadah, mahasiswa Unsyiah harus biasakan khususnya para lelaki untuk salat berjamaah di masjid. Hal-hal semacam inilah yang bisa memberikan kesan yang baik bagi masyarakat.