MEDAN - Berbagai kalangan mengapresiasi launchingnya film pendek Surat Cinta Buat Tegar (SCBT) yang diinisiasi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (FK UISU) bekerjasama dengan Swarnadwipa Production House pimpinan Dini Usman dengan Sutradara Roy Julian. Apresiasi ini disampaikan penggiat HIV/AIDS dari MedanPlus, Yayasan UISU, dan Kepala Dinas Kesehatan Provsu dr Alwi Mujahit yang diwakili dr Yulia Maryani.

Yulia menilai, film tersebut sangat mengedukasi masyarakat dengan banyaknya memberikan informasi mengenai HIV/AIDS.

"Memberi semangat kepada dokter muda agar seperti dokter Umar Zein menjadi penulis dan berkreasi di dalamnya. Kiranya ada film lain yamg seperti ini," kata Yulia usai menonton film pendek berdurasi 15 menit di Gedung Serbaguna FK UISU Jalan STM, Medan, Jumat (25/10/2019).

Begitu juga dengan Rektor UISU Dr Yanhar Djamaluddin MAP. Yanhar menerangkan, film pendek yang mengangkat dari kisah nyata diskriminasi pengidap HIV diharapkan agar pemerintah serius dan memberi perhatian khusus pada pengidapHIV.

"Yang sangat penting di Sumut adanya Perda tentang pencegahan penanggulanan HIV/AIDS," tegasnya.

Ia juga menyampaikan, film pendek Surat Cinta Buat Tegar sebagai upaya untuk menyempurnakan novel yang sudah ada. Harapannya, film tersebut bisa menjadi film yang berdurasi panjang.

"Ada dua pesan dalam film tersebut yaitu sosial kemanusiaan kepada pada masyarakat dan pemerintah yakni berupa sindiran, karena banyaknya pasien HIV/AIDS belum mendapatkan pelayanan sesungguhnya," bebernya.

"Film ini bisa beri berkontribusi pada pemerintah. Di mana UISU telah ikut berkontribusi untuk Sumut Bermartabat di bidang kesehatan, walaupun masih berupa film pendek. UISU siap ikut bersama pemerintah. Juga kepedulian FK UISU terhadap pasien HIV/AIDS dan tidak membedakan antara muslim atau non muslim. Peluncuran film ini mudah-mudahan menjadikan kita semua tetap tegar," ujarnya.

Sedangkan, Dekan FK UISU dr Indra Janis yang diwakilkan Wakil Dekan Akademik dan Dakwah FK UISU Tri Makmur SpS menyampaikan film ini terinspirasi banyaknya kasus HIV di Indonesia.

"Salah satu kendala adalah stigma dan diskriminasi. Film ini sumbangsih FK UISU dan harapannya dibuat ke film layar lebar," pintanya.

Launching ini dihadiri anggota DPRD Sumut dr Meriahta Sitepu, perwakilan RS Putri Hijau, Dinas PPKB Sumut, Prof Hardianto Lim dari FK Methodist serta lainnya.