KARO - Bupati karo Terkelin Brahmana, menghadiri perayaan Hari ulang tahun yang pertama lembaga adat dan budaya karo "Lakonta" serta pelantikan pengurus tingkat kecamatan, desa/kelurahan se Karo, Rabu (23/10/19) di Jambur Pendopo Rumah Bupati Kabanjahe.

Tampak hadir Forkopimda, Ketua AKBP Heppy Karo - karo, Ketua harian Ismail Ginting, Bendahara Kenan Ginting, Sekretaris Adil Purba, Koordinator Uumum, Malem Ukur Ginting dan para pengurus kecamatan /desa.

Dalam sambutannya, Bupati karo Terkelin Brahmana mengucapkan selamat ulang tahun ke 1 kepada Lakonta.

"Tidak terasa berlalu sudah setahun Lakonta berdiri di Kabupaten Karo, sehingga Lakonta terus berkembang menjadi mitra Pemda Karo untuk memperkenalkan, mengembangkan, dan mempertahankan budaya Karo kepada masyarakat luas," ujarnya

"Sejalan dengan era informasi dan perkembangan global, kita pada saat ini berada pada posisi yang membutuhkan berbagai perbaikan infrastruktur pranata kehidupan kebangsaan," jelasnya.

Pada satu sisi kita berhadapan dengan pengaruh perkembangan yang begitu pesat dan disisi lain kita harus mempertahankan jati diri bangsa.

"Ke depan Lakonta buatkan program agar bersinergi dengan Pemda Karo dan acara setiap tahun supaya diselenggarakan, namun lebih dikemas lagi dalam perayaan tahun berikutnya ini juga menumbuhkan semangat," terangnya.

Sementara, Ketua umum lembaga adat budaya Karo Lakonta, Sarjani Tarigan, di dampingi Ketua AKBP Heppy Karo karo menegaskan, Lakonta mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembangunan masyarakat Kabupaten Karo sebagaimana reambul lembaga adat dan budaya Karo "Lakonta" yaitu menggali, melestarikan, mengembangkan adat budaya karo dari generasi ke generasi dan sebagai media inkulturasi dan advokasi serta pusat informasi dan apresiasi budaya karo.

"Sejalan dengan itu Lakonta akan memberikan dinamika kehidupan kemasyarakatan di daerah ini. Pada dasarnya masyarakat memiliki jiwa patriotisme dan semangat kebangsan yang tinggi, penuh kekerabatan dan sangat menghargai nilai nilai adat istiadat dengan ikatan merga Silima, Rakut Sitelu, tutur siwaluh perkaden kaden sepuluh dua tambah sada," katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, suasana kekerabatan ini masyarakat Karo dikenal sangat familiar dan dapat menerima semua etnis suku, agama, Ras, bangsa sebagai saudara Sebab Semboyan dalam tatanan kehidupan di suku karo dikenal dengan musyawarah istilah (Runggu) ini landasan utama dalam menjalankan roda Lakonta.