JAKARTA - Politisi Partai NasDem Siti Nurbaya mengaku kembali dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Jabatan itu sebelumnya diemban Siti Nurbaya pada kabinet pertama pemerintahan Jokowi 2009-2014 lalu. "Ada kewajiban penugasan untuk melanjutkan tugas-tugas yang harus diselesaikan dalam kaitan dengan Key Performance Indicators juga tadi ditegaskan kepada saya bahwa iklim investasi harus dijaga," kata Siti Nurbaya usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10).

Siti mengungkapkan dalam pertemuan juga menyampaikan kinerjanya lalu kepada Presiden Jokowi. Menurut dia, ada dua pesan yang diberikan Presiden Jokowi kepadanya setelah dipercaya kembali memimpin KLHK.

"Bapak presiden atau pemerintah yang sekarang utama adalah pertama persoalan defisit neraca berjalan yang harus diselesaikan dan harus mendapatkan kontribusi dari segala sektor," kata Siti.

Menurut Siti, pesan yang kedua diminta Presiden Jokowi mengenai meningkatkan lapangan kerja. Khusus KLHK, kata Siti, harus didukung dari Kementerian Pertanian.

"Kedua berkaitan dengan lapangan kerja maka dukungan dari beberapa sektor tertentu menjadi sangat penting khususnya lingkungan hidup dan hutan dukungan sangat besar untuk lapangan kerja ini," kata dia.

Dua Menteri dari NasDem

Pemanggilan Siti menambah daftar kader Partai NasDem dipanggil Presiden Jokowi ke Istana. Sebelum Siti Nurbaya, sudah ada Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo tidak menyebutkan kursi menteri yang diberikan oleh Presiden Jokowi. Dia hanya mengaku banyak berdiskusi soal jaminan kehidupan layak bagi seluruh rakyat Indonesia.

Syahrul Yasin Limpo mengaku membawa pesan khusus dari Surya Paloh untuk Presiden Jokowi. "Sampaikan kami tidak punya beban untuk mengawal (Jokowi). Totalitas," katanya.

Dalam kesempatan itu, dia juga menjelaskan NasDem akan terus mengawal Jokowi di periode kedua. NasDem mendukung Jokowi sejak 2014 secara totalitas dan mendukung tanpa mengharapkan imbalan.

"Kami mau lihat negeri ini di tangan Presiden lebih baik, maju dan modern bahkan mandiri," tuturnya.***