PT Trakindo Utama (Trakindo) Selasa (22/10/2019) di Hotel Adi Mulia, Medan menggelar acara diskusi bertajuk “Construction Day” guna mendorong sinergisitas demi meningkatkan kualitas pekerjaan konstruksi di Indinesia, khususnya di Sumatera Utara menuju taraf internasional.

"Peningkatan kualitas pekerjaan konstruksi menjadi hal utama untuk mendapatkan hasil optimal baik dari sisi keselamatan dan kesehatan kerja maupun mutu hasil pelaksana," ungkap Hendra Suryana, Region Manager Northern Sumatera Trakindo.

Diskusi yang bertajuk Construction Day yang merupakan diskusi lintas profesi untuk tingkatkan kualitas pekerjaan konstruksi menuju taraf internasional ini menghadirkan narasumber Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut, Ir HMA Effendi Pohan MSi, Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional II Medan, Ir Selamet Rasidi MSc, dan Region Manager Northern Sumatera Trakindo Achmad Ridjaludin.

Hendra mengatakan program Trakindo Construction Day ini untuk mempertemukan para pemangku kepentingan di pekerjaan konstruksi untuk meningkatkan kualitas pekerjaan konstruksi menuju taraf internasional. Para pembicara lintas profesi yang dihadirkan meliputi kalangan pemerintah, konsultan, kontraktor, serta manajemen Trakindo selaku penyedia solusi alat berat.

Pada kesempatan itu juga Trakindo memperkenalkan unit unggulan pendukung pekerjaan konstruksi, di antaranya hydraulic excavator Cat 320 Next Generation, soil compactor Cat CS 11GC dan dozer Cat D6R2XL.

Lebih lanjut dikatakannya, Trakindo ingin menyampaikan kepada pelanggan di Sumatra Utara mengenai pentingnya pemilihan alat berat yang tepat sesuai kebutuhan pekerjaan. Pengenalan ini juga sekaligus menjelaskan dukungan teknologi di alat berat yang dapat membantu mencapai hasil kerja lebih maksimal.

Ia memperkenalkan berbagai alat berat lainnya yang bisa digunakan untuk pembangunan dan perawatan jalan, solusi rental sebagai alternatif peningkatan kapasitas produksi, hingga wawasan terkait peningkatan kemampuan operator.

Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut, Effendy Pohan menjelaskan kondisi infrastruktur di Sumatera Utara. Dia menjelaskan 40 ribu km jalan di Sumut terbagi empat wilayah, yakni Nias, dataran tinggi, Pantai Barat dan Pantai Timur. Sedangkan kondisi jalan dalam keadaan baik sepanjang 1.026.772 km atau 34,16%, kondisi jalan dalam keadaan rusak berat sepanjang 350.923 km atau 11,68%. “Jadi memang jalan di Sumatera Utara belum 100% baik, faktanya masih ada 11,68% yang rusak berat,” sebutnya.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk memperbaiki infrastruktur Sumut tidak bisa mengharapkan dana APBD yang relatif sangat kecil untuk mencukupi kebutuhan. "Hal ini dibutuhkan kerjasama banyak pihak, bahkan dari kalangan swasta.*