MEDAN – Desainer perempuan legendaris Indonesia Anne Avantie hadir dan menjadi narasumber seminar kewirausahaan bertajuk "Jangan Protes pada Proses" di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Jalan Pangeran Diponegoro, Nomor 30 Medan, Sabtu (19/10).

Kehadirannya diharapkan dapat memberi inspirasi dan motivasi, khususnya bagi perempuan Sumut dalam mengembangkan usaha kerajinan lokal.

Hadir dalam seminar yang digelar Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumut tersebut Ketua Dekranasda Sumut Nawal Edy Rahmayadi, Wakil Ketua Dekranasda Sumut Sri Ayu Mihari Musa Rajekshah, Ketua Harian Dekranasda Sumut Zonny Waldi, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumut Ria Nofida Telaumbanua.

Ketua Dekranasda Sumut Nawal Edy Rahmayadi menyampaikan, masyarakat khususnya perempuan Sumut bisa memetik hikmah dari kisah Anne yang berjuang dari nol hingga menjadi desainer terkenal yang meraih penghargaan bergengsi di tingkat nasional dan internasional.

"Kita dengar bersama tadi biografi dari Bunda Anne Avantie menempuh pendidikan hanya sampai tingkat SMP, tapi bisa menjadi desainer kondang. Artinya, kita jangan pernah pesimis dengan latar belakang kita, latar belakang keluarga, pendidikan, apapun itu. Siapapun bisa sukses, asalkan terus bersemangat dan bekerja keras," katanya.

Inspirasi lain yang juga bisa dipetik dari perjalanan hidup Anne, kata Nawal, adalah jiwa sosial yang tinggi dan memberi manfaat kepada sesama.

"Karena sukses itu bukan cuma berhenti ketika kita meraih apa yang kita inginkan, tetapi juga ketika kita mulai memberi dan membawa banyak manfaat pada orang-orang di sekitar kita dan lingkungan," ujar Nawal.

Anne Avantie menuturkan kisah dan perjalan hidupnya dengan khidmat. Sesekali ia juga mengeluarkan candaan dan kuis untuk menarik perhatian peserta seminar. Dalam perjalan hidupnya, mengenal kebaya menjadi titik atau perantara dari Tuhan yang ia anggap membawa perubahan besar bagi hidupnya. Baru-baru ini, yang menuai banyak pujian adalah Kebaya Pertiwi yang ia rancang untuk seragam pramugari Garuda Indonesia.

Salah satu pesan Anne adalah kehidupan ibarat bermain kartu.

"Kalau kamu punya kartu bagus, belum tentu bisa menang. Dan kalau kamu punya kartu jelek, belum tentu kamu kalah. Begitu juga hidup kita. Walaupun latar belakang kita kurang beruntung dibanding yang lainnya, belum tentu tidak bisa sukses. Tanamkan itu," tuturnya.

Pesan lainnya, menurut Anne, untuk menjadi orang sukses harus menjauhkan diri dari orang-orang yang suka berpikiran negatif dan suka mengurusi hidup orang lain. Sebaliknya, pilihlah lingkungan dan orang-orang yang berpikir positif dan memberikan ketenangan.

Sebelumnya, Ketua Harian Dekranasda Zonny Waldi sekaligus Ketua Panitia Pelaksana menyampaikan bahwa rangkaian acara lainnya selain seminar adalah Penganugerahan Rekor MURI untuk Baju Kurung Melayu terbanyak. Zonny menginformasikan semula acara dijadwalkan tanggal 20 Oktober, diundur menjadi 3 November 2019.

Acara yang dihadiri oleh ratusan peserta terdiri dari anggota Dekranasda Sumut, organisasi dan komunitas perempuan, pelaku usaha, serta masyarakat umum. Usai mengisi seminar, Anne kemudian membuka sesi tanya jawab. Berakhir dengan acara ramah-tamah dan sesi foto bersama.**