MEDAN - Selama lima hari Jakarta Travel Fair (JTF) 2019 menyapa warga Kota Medan. Mulai dari penawaran paket perjalan, penginapan hingga destinasi wisata yang memang wajib untuk dikunjungi. Destinasi wisata yang disuguhkan ternyata tak melulu mengenai tempat shopping atau berbelanja. Namun museum-museum yang memiliki nilai sejarah akan membuat pengunjung semakin mengenal budaya Indonesia. Perwakilan Industri Pariwisata DKI Jakarta, Nuriko Sari mengatakan JTF hadir di Medan selama lima hari. Selama dua hari 9-10 Oktober pihaknya  langsung bertemu dengan corporate dan travel agent di Grand Mercure. Lalu hari ketiga mulai 11-13 Oktober bersama rombongan seperti pihak hotel, destinasi wisata dan airlines asal Jakarta hadir di Atrium Centre Point Medan di Jalan Jawa dalam JTF 2019.

"Berbagai paket-paket yang kami tawarkan untuk mempermudah warga Medan berkunjung ke Jakarta. Jadi paket-paket ini sudah di combine dengan penerbangan kemudian dengan pihak hotel dan destinasi wisata yang ada di Jakarta. Mulai dari paket gembira yang paling lama yakni 4 hari 3 malam, kemudian paket fly and wet, paket cermat dan paket senang. Pengunjung bisa memilih sesuai budget yang mereka punya dan kita membantu memfasilitasi dalam JTF ini," kata Nuriko saat dijumpai di Centre Point Medan, Sabtu (12/10).

Diungkapkan Nuriko, event ini sudah yang keempat kalinya digelar di Medan. Promosi tahun ini mempromosikan Jakarta yang sudah banyak perubahannya. Seperti warga Medan bisa melihat secara langsung adanya transportasi Moda Raya Terpadu (MRT).

"Lalu banyak museum-museum yang bisa kita kunjungi. Jadi, bukan hanya shopping saja yang kita tawarkan ke warga Medan namun ada banyak lokasi edukasi yang bisa dikunjungi di sana. Karena Jakarta sudah lengkap dari untuk pusat perbelanjaan, pusat edukasi maupun rekreasi yang memang secara destinasinya sudah ada di Jakarta. Untuk di JTF 2019 ini kita hadirkan pihak dari Museum Tekstil Jakarta, lalu ada Seniman Manusia Patung yang sehari-hari hadir di Kota Tua Jakarta salah satu lokasi heritage yang sudah terkenal di Jakarta," terangnya.

Selain itu, sambungnya JTF juga menghadirkan destinasi wisata seperti Waterbom PIK, Bounce street, Kidzania, serta Taman Impian Jaya Ancol. Lalu, destinasi belanja Thamrin City, pengelola Gelora Bung Karno sebagai destinasi kekinian di Jakarta, dan banyak lagi.

"Tapi intinya kita mengundang semua warga Medan untuk datang ke Jakarta untuk melihat apa yang ada di Jakarta. Sebab Kota Medan menjadi salah satu kota yang berpotensial sehingga kita masukkan dalam kategori dan semoga kenaikan secara statistik untuk kunjungan ke Jakarta. Maka, dengan adanya JTF ini kita membantu untuk mempermudah warga Medan yang ingin datang ke Jakarta dan apa saja aktivitas yang ingin dilakukan di Jakarta," sebutnya. 

Sebelum ke Medan, JTF juga telah hadir di Samarinda, Pontianak dan akan berakhir di Kota Makassar. "Hari ini juga ada program One Hour Crazy Sale pada pukul 17.00 -18.00 WIB menawarkan tiket pesawat mulai dari Rp.1.090.000,-/orang (PP) dan menginap di hotel berbintang mulai dari harga Rp99.000,-. Lalu ada diskon harga paket Rp100.000, setiap pukul 15.00-16.00 WIB selama pelaksanaan pameran," ungkapnya.

Sementara itu, Rahmat perwakilan dari Museum Tekstil Jakarta dalam pameran JTF 2019 memperkenalkan pada warga Medan cara membuat batik secara dasar dengan cara membatik tulis.

Hal yang pertama kali ia perkenalkan adalah peralatan membatik yakni canting, lilin malam, kemudian kain jenis katun wadah tempat menggoreskan lilin malam ke kain. Dan ada juga beberapa warna yang kita perkenalkan. Dikatakannya pembuatan batik ada 3 tahap, yakni dengan cara batik ikat mencelup, dengan cap dan batik tulis. 

"Di Museum Tekstil Jakarta setiap pengunjung bisa mencoba membuat batik, mulai untuk Tingkat Kanak-kanak (TK) sampai Sekolah Dasar biasanya diperkenalkan cara membuat batik dengan proses ikat celup dan batik cap. Sedangkan untuk pelajar SMA sampai orang dewasa kita memperkenalkan dengan canting ini," ujarnya.

Tak hanya mengajarkan proses pembuatan batik, Rahmat mengungkapkan juga memberikan edukasi dalam merawat batik pada pengunjung yang datang ke Museum Tekstil Jakarta. Sebab ada trik-trik dalam merawat batik asli canting yang tidak boleh dicuci dengan detergen karena bisa merusak batik.

"Jadi kalau mencuci batik asli canting itu bisanya hanya direndam saja dan disikat menggunakan kuas. Untuk pengganti sabunnya menggunakan tumbuhan buah lerak yang juga menghasilkan busa juga. Lalu penjemurannya juga tidak bisa di bawah cahaya matahari langsung. Ini bisa juga berlaku untuk batik yang kita miliki," jelasnya. 

Edukasi batik ini, jelas Rahmat bertujuan untuk menarik minat wisatawan, maka akan diajarkan cara pembuatan dan perawatan batik yang sangat penting untuk melestarikan budaya Indonesia. Sebab tidak semua orang Indonesia mengenal batik dengan baik. 

"Padahal batik ini seni budaya kita yang sudah diakui dunia. Jadi kalau berkunjung ke Museum Tekstil akan banyak ditemui kain-kain khas Indonesia, serta alat-alat pembuatnya. Kita berharap dengan hadirnya Museum Tekstil Jakarta di Medan bisa menarik minat warga Medan saat berkunjung ke Jakarta. Karena target kita bukan hanya wisatawan asing tapi juga wisatawan lokal," pungkasnya. 

Untuk harga tiket masuk ke Museum Tekstil Jakarta cukup murah yakni, untuk anak-anak hanya Rp2.000 untuk pelajar dan mahasiswa Rp3.000 dan untuk orang dewasa Rp 5.000. Sedangkan bila ingin belajar membuat batik hanya dikenakan biaya Rp 40.000 per orang. *