DELI SERDANG - Ketua Iptek Lebah Madu Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang juga Ketua Yayasan Sekolah Bina Bersaudara Titikuning Medan Drs. M. Achir Lubis mengajak masyarakat untuk mengonsumsi madu sesuai petunjuk Al-Qur'an.

Hal itu diutarakannya di depan keluarga besar Ikatan Alumni Sekolah Bina Bersaudara yang melakukan pertemuan silaturahmi di lokasi pemandian Bitra Desa Sayum Sabah Sembahe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang, Minggu (6/10/2019).

Hadir saat itu Ketua Ikatan Alumni Sekolah Bina Bersaudara Joko Suwandi beserta unsur pengurus. Para alumni Sekolah Bina Bersaudara angkatan 1987/1988, dan undangan lainnya.

Dijelaskan Achir Lubis, hingga saat ini masyarakat masih simpang-siur dalam memahami apa itu madu. Masyarakat menganggap madu itu semuanya sama. Belum lagi ada mitos menyebut madu itu tidak beku jika dimasukkan ke dalam lemari pendingin. Atau madu tidak disukai semut dan berbagai mitos lainnya tentang madu.

Padahal sesungguhnya perihal madu, kata Achir Lubis, sudah dijelaskan Allah sang pencipta kehidupan secara gamblang dalam Al-Qur'an Surat An-Nahal ayat 68-69.

"Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan rumah-rumah yang dibuat manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan bagimu. Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat kebesaran Tuhan bagi orang-orang yang memikirkan".

Dari penjelasan Qur'an tersebut, kata Achir Lubis, dapat disimpulkan bahwa madu adalah zat cair yang rasanya manis yang dihasilkan lebah berasal dari nectar bunga tanaman atau cairan lain yang berasal dari bagian tanaman (buah-buahan) yang dikumpulkan lebah lalu diubah dan diikat dengan senyawa-senyawa tertentu dalam perut lebah, kemudian disimpan dalam sarangnya sebagai makanan cadangan (stock).

Dari kesimpulan itu dapat diketahui pula, imbuh Achir Lubis, bahwa ternyata madu lebah terdiri dari berbagai jenis rasa atau nectar yakni ada Madu Nectar Kaliandra, Akasia, Rambutan, Karet, Kapuk, Durian, Mangga, Kopi, Jambu, Pisang, dan lain-lain. Masing-masing nectar memiliki khasiat tersendiri. Seperti Madu Nectar Kaliandra dapat mengobati Diabetes, Madu Nectar Durian mengobati darah tinggi, Madu Nectar Kopi untuk nyenyak tidur.

"Bagi masyarakat yang ingin mengonsumsi madu untuk kesehatan maka disarankan pilihlah madu karena Nectarnya bukan karena merek, iklan atau yang lain," tutur Achir Lubis seraya mengajak keluarga besar alumni Sekolah Bina Bersaudara untuk saling membantu sesama teman yang belum sukses agar juga sukses bersama-sama antara lain dengan usaha ternak lebah madu.***