MEDAN - Pasca melahirkan ada beberapa bentuk tubuh yang membuat tidak nyaman dan tidak percaya diri pada wanita. Lemak perut yang bergelambir, payudara mengendur setelah menyusui dan banyak lagi. Sehingga seringkali beberapa pertanyaan muncul dari wanita bagaimana merawat perut pasca melahirkan? Apakah boleh sedot lemak setelah melahirkan? Dijelaskan dr Arya Tjipta SpBP-RE ada beberapa perawatan kecantikan yang bisa ditempuh yakni dengan teknik operasi pasca melahirkan yang bisa dilakukan yaitu I Ams Club atau seperti body slimming. Teknik perawatan ini dilakukan dengan meletakkan alat di permukaan perut. Pada teknik ini, seperti sit up 20.000 kali dalam satu sesi.

"Setelah terapi ini maka perut terasa kram dan sakit rasanya seperti sehabis sit up. Nah, teknik operasi ini sudah digunakan beberapa artis seperti Raffi Ahmad dan ibunya dan lainnya. Dan satu-satunya ada di The Clinic, di tempat lain belum ada. Tak untuk hanya mengurangi lemak di perut, terapi ini juga bisa dilakukan untuk lemak pada bokong atau pantat dan beberapa bagian tubuh lainnya," ungkap dokter spesialis bedah plastik di The Clinic ini pada pengunjung Junior Baby Expo yang digelar di Atrium Centre Point Jalan Jawa, Minggu (6/10).

Namun demikian, sambung dia, teknik operasi mengurangi lemak tubuh atau berat badan pasca melahirkan merupakan alternatif terakhir. Menurutnya, tidak ada cara instan untuk mengurangi lemak atau berat badan pasca melahirkan. Artinya, ada tahapan yang harus dilakukan yaitu pertama tetap olahraga secara rutin. Kedua, diet dan ketiga treatment. Setelah itu, barulah dengan teknik operasi.

"Setiap pasien yang datang ke saya, tidak langsung saya lakukan tindakan operasi ini. Melainkan, dengan cara-cara yang murah dan mudah dilakukan yaitu olahraga dan diet. Jika memang tidak berhasil, maka lakukan treatment. Apabila tidak berhasil juga dan sudah depresi mengurangi berat badan, maka baru dilakukan teknik operasi tersebut yaitu operasi sedot lemak (liposuction)," terang dr Arya.

Diutarakannya, setiap lemak yang disedot memiliki batas maksimal. Sebab, lemak pada tubuh manusia menyimpan air. "Lemak yang bisa disedot dengan teknik operasi ini maksimal 10 persen dari total berat badan. Misalnya, berat badan pasien 70 kg maka maksimal yang bisa disedot 7 kg. Jika lemak yang disedot berlebih, mengakibatkan dehidrasi karena lemak menyimpan air. Jadi, tidak bisa orang yang gendut atau gemuk sekali tiba-tiba susut berat badannya," papar dr Arya.

Ia menyarankan, sedot lemak ini dilakukan oleh pasien yang berat badannya tidak berlebih terlalu banyak dari ideal. Kalau berlebih banyak berat badannya dari ideal, maka tidak bisa dilakukan hanya satu kali.

Arya melanjutkan, teknik operasi lainnya adalah dengan alat implan untuk mengencangkan payudara. Teknik ini dengan meletakkan alat implan tersebut dibawah kelenjar payudara. "Pasang implan tidak mempengaruhi masalah ibu menyusui dan bahkan hamil lagi. Artinya, alat implan tersebut tidak membawa dampak atau pengaruh, dan ASI-nya tetap normal seperti pada umumnya," terangnya.

Sementara itu, Menurut dr Ratna Dianitami mengatakan pada ibu hamil paling banyak dijumpai strechmark atau guratan pada bagian kulit yang terjadi di bagian perut, payudara, pada dan bokong. Bila seseorang mengalami strechmark itu tidak akan bisa hilang akan tetapi bisa disamarkan. Adapun beberapa cara untuk menyamarkan strechmark ini bisa melalui lotion dan laser.

"Jadi, seseorang yang pertama kali mengalami strechmark ini berwarna merah, coklat kehitaman dan ada juga warnanya ungu. Lama kelamaan berubah berwarna putih dan bisa memudar. Memudarkan strechmark ini dengan lotion yang mengandung tretinoin dan hyaluronic acid maka bila di luar kandungan itu jangan percaya. Selanjutnya untuk menyamarkan strechmark ini bisa juga dengan laser," pungkasnya. (*)