MEDAN - Pengprov PBSI Sumatera Utara menggelar Musyawarah Kerja Provinsi (Muskerprov) tahun 2019 di Hotel Miyana Medan, Kamis (3/10/2019). Muskerprov digelar selama dua hari yang akan berakhir sampai 4 Oktober 2019.

Ketua Umum (Ketum) Pengprov PBSI Sumut, Suripno Ngadimin, mengaku lega akhirnya PBSI Sumut bisa kembali menggelar muskerprov sekaligus Kejurprov setelah sebelumnya sempat vakum. Dia mengharapkan para utusan PBSI kabupaten/kota dapat mengemukakan ide-idenya untuk ditampung dan dibahas dalam musyawarah tersebut. Tujuannya agar langkah PBSI dalam program pembinaan atlet dapat berjalan dengan baik sehingga Sumut dapat kembali melahirkan atlet yang menuai prestasi di tingkat nasional. "Terus terang saja ini mungkin Muskerprov dan Kejurprov yang pertama saya lakukan sejak Pengprov Sumut saya pimpin. Hampir satu tahun vakum sejak SK saya terima Mei 2018 karena adanya silang sengketa di tubuh PBSI sendiri sampai mencapai target titik temu Maret 2019," ungkapnya.

Lebih lanjut, Suripno menjelaskan, di masa kepemimpinannya yang terbilang baru, sejumlah program sudah mulai dilaksanakan diantaranya yakni penerapan Sistem Informasi (SI) sebagai pusat data para pebulutangkis di Sumut. Ini menurutnya sangat bermanfaat sekaligus memudahkan dalam proses pendaftaran para atlet untuk mengikuti sebuah kompetisi.

"Sejak di tangan saya, pertama kali saya terapkan SI. Saat ini sudah hampir berhasil, dan sudah dijalani 12 pengcab. Satu lagi kita harapkan dukungan dari seluruh pengurus karena harapan besar Sumut terpilih menjadi penyelenggara Pelatihan Wilayah (Pelatwil), ini nantinya jadi yang pertama di luar Jawa setelah Pelatnas Cipayung. Kalau berhasil akan mulai tahun depan, tim Pusat dalam waktu dekqt akan melakukan peninjauan," jelasnya.

Lebih lanjut, Suripno juga mengapresiasi gelaran Kejurprov Bulutangkis Sumut tahun ini yang diikuti 764 atlet. Dia tak menyangka antusiasme pebulutangkis di Sumut sangat tinggi. Setelah Kejurprov, PBSI Sumut juga tengah bersiap untuk mengikuti Popnas, Pra-PON di Bengkulu akhir tahun ini. Dia berharap ke depan para atlet PBSI Sumut akan mampu meraih prestasi hingga ke tingkat nasional.

"Kejurprov Sumut menjadi salah satu yang terbanyak se-Indonesia. Untuk Pra-PON juga kita telah lakukan pembinaan yang sangat ketat, harapan kita bisa mendominasi di Pra-PON dan mampu mendulang medali di PON meski saya belum menjanjikan kepada ketua KONI apa warna medali tersebut," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua II KONI Sumut, Sakiruddin, yang hadir mewakili ketua umum John Lubis turut mengapresiasi penggunaan SI yang dicanangkan PBSI Sumut. Dia melihat dari semua cabor di Indonesia hanya PBSI yang menggunakan SI untuk mendata semua atletnya. Karena itu ia mendorong agar penggunaan SI tersebut diteruskan agar mencakup seluruh daerah.

"Baru PBSI yang menggunakan SI. Data atletnya sudah online dan valid, belum ada cabang lain. Walaupun sampai saat ini kami belum menerima data valid itu sehingga kita bisa tahu berapa sebenarnya jumlah atlet dan pelatih," katanya.

Sementara Ketua panitia Mukerprov Tri Purnowidodo mengatakan Muskerprov diikuti sebanyak 21 pengkab/pengkot PBSI se-Sumut. Mengusung tema Penguatan Organisasi Menuju Bulutangkis Sumut Berprestasi, Tri berharap dari Muskerprov ini akan dihasilkan seluruh rancangan program terbaik yang akan menjadi landasan PBSI Sumut dalam melakukan pembinaan para atlet untuk menorehkan prestasi bagi Sumut.

"Setelah hampir satu tahun vakum, akhirnya PBSI Sumut bisa kembali menggelar Muskerprov tahun ini. Mengingat masa-masa sulit yang berdampak ada capaian pembinaan atlet bulutangkis yang kurang optimal. Panitia penyelenggara berharap PBSI baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota akan bisa terus bersinergi demi mencapai kejayaan prestasi atlet," ujarnya.

Adapun 21 Pengkab/Pengkot PBSI se-Sumut yang mengikuti Mukerprov PBSI Sumut 2019 antara lain, Medan, Binjai, Tanjungbalai, Deliserdang, Labura, Simalungun, Tobasa, Asahan, Sibolga, Tebingtinggi, Rantauprapat, Gunung Sitoli, Batubara, Taput, Humbahas, Pematang Siantar, Labusel, Langkat, Sergai, Padanglawas dan Dairi.