JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku masih ngotot untuk bisa mendapatkan posisi Ketua MPR periode 2019-2024. Padahal delapan dari sembilan fraksi sudah sepakat menyerahkan kursi Ketua MPR ke Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet). "InsyaAllah kuat teguh, (jadi Ketua MPR)" kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10).

Dia menjelaskan, dalam rapat lobi-lobi semua fraksi setuju untuk musyawarah mufakat dalam memilih Ketua MPR. Namun, tampaknya masih belum menemukan titik temu siapa yang akan jadi ketua.

"Kalau mekanisme musyawarah mufakat kita dipaksa untuk menyetujui ketua yang bukan kita ingin kan itu soal. Maka kami pun tetap ingin bahwa ketua MPR diajukan oleh fraksi partai Gerindra," ujarnya.

"Kalau itu mau dilakukan dengan cara mekanisme musyawarah untuk mufakat, kami setuju. Tapi jika ini tidak dikehendaki ya kita voting saja," sambung Muzani.

Dia mengaku sudah berdiskusi dengan Bamsoet untuk menemukan jalan tengah pemilihan Ketua MPR. Tetapi, Muzani menegaskan dirinya juga diminta partai menjadi Ketua MPR.

"Saya diminta menggunakan mekanisme mufakat, saya juga sama menggunakan mekanisme mufakat, tapi lu menyetujui gue atau gue menyetujui lu. seperti itu, kalau elu, gue menyetujui lu, gue dapat mandat," tegasnya.

Jika masih alot, Muzani usul pemilihan Ketua MPR dilakukan secara voting. Ia pun yakin menang jika voting dilakukan.

"(Tetap teguh jadi Ketua MPR?) ya sampai kita laporkan pada ketua dewan pembina," tandasnya.***