DELI SERDANG-Komitmen Bank Indonesia (BI) untuk mengembangkan produksi pertanian terutama mengembangkan produksi cabai merah yang merupakan komoditas pangan penyumbang inflasi terbesar di Sumatera Utara (Sumut) terus dilakukan. Salah satunya dengan menghadirkan Laboratorium mini (mini lab) MA 11 Kelompok Tani Juli Tani di Desa Sidodadi Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Senin (30/9/2019).

Peresmian akan Mini Lab MA 11 ini langsung dihadiri oleh Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi beserta sang istri Kepala Dinas Pertanian Sumut, Dahler Lubis, Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut, Wiwiek Sisto Widayat, Wakil Bupati Deli Serdang, M.Ali Yusuf Siregar dan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya.

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengatakan untuk mengantisipasi harga cabai tidak dijual ke luar kota Gubernur mengatakan harus ada peran serta ke Pemerintah. Sehingga dapat dikendalikan mulai dari tanam sampai mengeluarkan hasil tanam.

"Kita akan evaluasi dengan Bank Indonesia (BI) bahwa 33 kabupaten/kota kita ini sangat butuh khususnya cabai, lalu bawang merah, bawang putih. Jika 33 kabupaten/kota itu terpenuhi baru nanti kita berikan ke tetangga-tetangga kita (luar kota). Jadi kita penuhi dulu ke dalam," ujar Edy sela-sela kegiatan.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut, Wiwiek Sisto Widayat menuturkan, mini lab tersebut didirikan guna meningkatkan produksi pertanian dan pengembangan pertanian organik. Mini lab itu menggunakan microbactery alfaafa (MA 11) yakni metode menyuburkan unsur hara tanah dalam waktu singkat secara 24 jam.

"Bakterinya bisa untuk menyebarkan tanah sehingga dari saat tanam sampai panen bisa cepat lagi lalu dan secara organik dan bisa untuk meningkatkan produksi pertanian kita," kata Wiwiek pada media.

Selain mini lab, sambungnya, Kelompok Tani Juli Tani yang sudah dibina oleh BI sejak 2017 juga sudah memiliki Sub Terminal Agribisnis (STA) yang digunakan untuk menampung hasil panen petani dan memutus mata rantai tengkulak. Dengan harapan, Poktan Juli Tani bisa menjadi percontohan klaster cabai merah dan padi di Deli Serdang untuk wilayah Sumut.

"Kelompok Tani Juli Tani menjadi satu percontohan sebagai klaster untuk cabai dan juga padi di Deli Serdang di Sumut. Sehingga semua klaster bisa belajar disini, bahkan beberapa TPID sudah belajar kemari dan sudah dijadikan tempat praktek kerja lapangan (PKL) oleh sejumlah mahasiswa," jelasnya.

Terpisah Ketua Kelompok Juli Tani, Yareli ST ada sebanyak 105 petani yang tergabung dalam kelompok ini. Bahkan kelompok tani ini menjadi kelompok tani terbaik di Sumatera Utara (Sumut). Untuk lahan yang dikelola sebenarnya sebanyak 48 hektar dimana 32 hektar ditanam cabai merah dan 16 hektar ditanam padi.

"Semenjak menjadi klater Bank Indonesia (BI) dan Pemkab Deli Serdang pada 31 Mei 2017 peningkatan cabai cukup signifikan. Di tahun 2012 panen cabai bisa sampai 10-12 ton per hektar dan saat ini sudah menghasilkan sebanyak 16 ton cabai merah per hektar. Tanaman secara organik kita lakukan sejak 2017 dimana bisa mencapai 2 kg per pohon dengan bobot buah 115 per pohon," terangnya.*