LANGKAT - Sebanyak 14 desa di Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, sudah stop Buang Air Besar (BAB) sembarangan. Langkah ini akan mengubah perilaku sanitasi dan higienis masyarakat. Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Langkat, dr M Arifin Sinaga MAP, Senin (30/9/2019) mengatakan selama ini masyarakat di Kecamatan Wampu masih banyak yang BAB sembarangan terutama daerah pinggiran. Bahkan sebelum dilakukan deklarasi, dari 14 desa yang ada masih terdapat 223 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di 4 desa, masih berperilaku BAB sembarang.

Namun setelah dilakukan pemicuan, penyuluhan dan pembinaan sejak awal tahun 2019, Kecamatan Wampu menjadi daerah pertama di Langkat yang sudah mendeklarasikan stop BAB sembarangan. Deklarasi digelar di halaman Kantor Camat Wampu baru-baru ini, mengajak seluruh masyarakat untuk merubah perilaku sanitasi dan higienis dengan tidak BAB sembarangan.

Ke 14 desa tersebut masing-masing, Besilam Bukit Lembasa, Bingai, Bukit Melintang, Gergas, Gohor Lama, Jentera Stabat, Kebun Balok, Mekar Jaya, Paya Tusam, Pertumbukan, Stabat Lama, Stabat Lama Barat, Stungkit dan Sumber Mulyo.

Dengan Stop BAB sembarangan sambungnya, akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat setempat. Terutama akan dapat menekan angka penderita berbagai penyakit seperti diare, muntaber, malaria, demam berdarah dengue, stunting dan lainnya.

Hal tersebut juga diharapkan akan dapat meningkatkan produktivitas masyarakat. Untuk diketahui point-point yang tertuang dalam deklarasi tersebut, masyarakat Wampu telah stop buang air besar sembarangan, kemudian akan tetap menjaga dan mempertahankan kondisi stop bab sembarangan yang sudah tercapai.

Selanjutnya, akan meningkatkan akses jamban sehat dan prilaku hidup bersih dan sehat dengan mengurangi angka menumpang menjadi pemilik jamban.

Serta akan menumbuh kembangkan semangat gotong royong dan kemandirian masyarakat untuk mewujudkan universal akses yakni 100% akses air minum, 0% kawasan kumuh dan 100% akses sanitasi layak.

Hingga saat ini sebut dr M Arifin Sinaga dari 23 kecamatan yang ada di Langkat, baru Wampu yang sudah melakukan deklarasi Stop BAB sembarangan. Sementara total desa yang sudah stop BAB sembarangan mencapai 42 desa.

Kedepan diharapkan semua kecamatan dan desa di Langkat juga bisa stop BAB sembarangan.

Terpisah Camat Wampu Kabupaten Langkat, Syamsul Adha, menyebutkan pihaknya mendapat apresiasi dengan adanya deklarasi Stop BAB sembarangan.

"Pemda Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat dan warga merasa mendapat apresiasi, dengan adanya deklarasi stop BAB Sembarangan. Karena, sebelumnya tahun lalu juga sudah dapat reward stop BAB sembarangan," ujarnya.

Kemudian dari sini sambungnya ditindaklanjuti dengan survey lapangan. Hasilnya, ternyata masih ada beberapa hal yang harus dibenahi. Sehingga hal tersebut menjadi motivasi, untuk sama-sama bersinergi dengan Dinas kesehatan dalam mewujudkan stop BAB sembarangan dengan membuat deklarasi.

Deklarasi ini sambungnya melalui tahapan yang cukup panjang. Karena dimulai dengan mengedukasi masyarakat tentang resiko BAB Sembarangan dan juga melakukan gotong royong.

"Dan hasilnya ada kesadaran. Bertolak dari hal ini, seluruh Kades melakukan deklarasi stop BAB sembarang," sambungnya.

Kemudian sambungnya, setelah dipelajari BAB Sembarangan ini sangat beresiko termasuk stunting yang sudah menjadi isu nasional. Sehingga aparatur Desa melakukan survey ke rumah-rumah warga. Jika ada warga yang belum memiliki septic tank dan masih menumpang akan dicarikan solusi.

Kedepan dia berharap, seluruh masyarakat Wampu bebas dari BAB sembarangan, sehingga menjadi generasi yang sehat dan Indonesia kuat. ()