JAKARTA - Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Chalid Muhammad, mengungkap adanya oknum Jenderal dan Anggora DPR yang memiliki lahan di Riau. Riau, merupakan salah saru daerah yang paling banyak mengalami kebakaran hutan dan lahan yang berujung bencana asap tahun 2019. "Dua tahun kami melakukan riset di Riau, kami menemukan fakta itu. Ada jenderal tertentu memiliki 40-50 hektar, ada anggota DPR tertentu punya sekian hektar, ada pemilik media punya sekian puluh hektar," kata Chalid di kantor Walhi, Selasa (24/09/2019).

Khalid mengungkapkan hal itu ketika menanggapi wacana pemberian insentif kepada pelaku pertanian-perkebunan untuk melakukan pembabatan lahan agar lahan-lahan tak lagi dibakar. Mengingat, penyebab kebakaran terbesar adalah pembakaran lahan untuk kepentingan perkebunan.

Chalid menegaskan, "jumlah lahan yang dibakar jauh lebih besar milik para pemodal besar ketimbang petani-petani kecil,".

Sebelumnya, wacana agar pemerintah memberi insentif pada pelaku tani-kebun, muncul dari RIGHTS Asia, agar pelaku tani-kebun tak lagi membabat dengan cara membakar lahan demi efisiensi biaya.

"Insentif itu bisa macam-macam dan tak harus uang. Bisa edukasi, misalnya," kata Direktur Eksekutif RIGHTS Asia beberapa waktu kepada GoNews.co.

Seperti diketahui, Karhutla di Indonesia telah terjadi berulang sejak 1997. Sempat memuncak pada tahun 2015 dan kembali membawa situasi darurat pada tahun 2019. Kebakaran terjadi di banyak jenis lahan termasuk lahan gambut. Sementara lahan hambut terbesar yang terbakar, berada di Riau dengan jumlah lahan terbakar seluas 40.553 hektar.***