JAKARTA - Pengguna media sosial atau netizen di Twitter ramai mengungkapkan simpatinya terkait fenomena langit merah di Jambi yang terjadi Sabtu (21/9) siang. Beragam reaksi mereka menanggapi peristiwa itu. Tak hanya rangkaian kata-kata, banyak yang juga turut mengunggah video yang menunjukkan langit merah tersebut. Beragam doa bahkan tuntutan kepada Presiden RI Joko Widodo pun tak luput disebut dalam cuitan netizen.

Salah satunya adalah @zunishofiyn yang mengunggah video dan narasi keprihatinan. "Ini sore bukan malam. Ini Bumi bukan Planet Mars. Ini Jambi bukan di luar angkasa. Ini kami yang bernafas dengan paru-paru, bukannya dengan insang. Kami ini manusia butuh udara yang bersih, bukan penuh asap."

Selain itu terdapat juga unggahan dari @BeraniOposisi yang mengatakan, "@jokowi jangan santai-santai aja. Sekarang Jambi langitnya sudah memerah karena asap. Mau menunggu korban nyawakah? Kerahkan semua sumber daya yang ada. Kesehatan dan nyawa rakyatmu sedang terancam. Kalau gak sanggup mundur lebih baik."

Terdapat juga cuitan dari @yourhusbandd, "Sad banget liatnya.. yang di Jambi jaga kesehatan ya liatnya ngeri banget."

Fenomena langit merah terjadi pada Sabtu (21/9) siang di Muaro Jambi. Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo Soetarno fenomena langit merah kemarin disebut dengan fenomena Mie Scattering atau Hamburan Mie.

Agus mengakui bahwa langit merah tersebut berhubungan dengan titik api di Muaro Jambi yang sangat tinggi.

"Ini data tadi pagi di Muaro Jambi, terjadinya hotspot 430 yang validitasnya di atas 80 persen. Jadi memang di sana banyak sekali titik api," kata Agus, Minggu (22/9).

Hotspot tersebut menghasilkan asap dan debu yang berterbangan. Partikel itu terkena pantulan sinar matahari darn berubah menjadi berwarna merah. Disebutkan Agus, partikel dari debu tersebut menyerupai panjang gelombang warna merah dan oranye.***