PEKANBARU - Pagi ini, Minggu (22/9/2019), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi adanya 211 titik panas di 9 kabupaten di Riau. Dari jumlah itu, 150 di antaranya merupakan titik api akibat dari kebakaran hutan dan lahan. Staf Analisa BMKG Pekanbaru Sanya Gautami mengatakan, 211 titik panas itu rinciannya, yakni paling banyak di Indragiri Hilir yakni 68 titik. Kemudian disusul Indragiri Hulu 45 titik. sedangkan jarak pandang di Pekanbaru hanya 500 meter, di bawah standar penerbangan Bandara SSK II Pekanbaru 800 meter.

“Pelalawan 36 titik, Rokan hilir 25 titik, Kampar 12 titik, Bengkalis 9 titik, Dumai 6 titik, Kuansing 5 titik, dan Kepulauan Meranti 5 titik,” ujar Sanya kepada GoRiau.com, Minggu (22/9/2019).

Sementara untuk titik api dsari kebakaran hutan dan lahan yang berjumalh 150 titik itu tersebar di 8 kabupaten. BMKG mendeteksi titik api paling banyak di Indragiri Hilir yakni 47 titik.

“Kemudian disusul Rokan Hilir 38 titik, Indragiri Hulu 10 titik, Kampar 9 titik, Dumai 6 titik, Bengkalis 6 titik Kep Meranti 4 titik, dan Kuansing 4 titik,” ucap Sanya.

Untuk jarak pandang di Pekanbaru hanya 500 meter karena kabut asap. Sedangkan 3 daerah lainnya di bawah 1 kilometer. Sedangkan daerah lain yang juga diselimuti kabut asap tidak terdeteksi. Karena Pemerinta Daerah setempat tidak memiliki alat pengukur kualitas udara, sepeerti di Indragiri Hulu, Kota Siak, Indragiri Hilir dan lainnya.

“Empat daerah jarak pandangnya sangat terbatas, paling parah di Pelalawan yakni hanya 300 meter, Pekanbaru 500 meter, Indragiri Hulu 500 meter dan Dumai 1 kilometer,” kata Sanya. (gs1)