JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto sempat meragukan ketebalan asap di Riau seperti yang diberitakan oleh sejumlah media. Bahkan Ia menilai, kondisi asap di Riau tidak parah. Hal itu ia katakan setelah melakukan kunjungan langsung ke Riau bersama dengan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

"Ketika saya melihat dengan presiden antara realitas dengan yang dikabarkan, dengan yang ada, itu sangat berbeda. Ternyata kemarin waktu kita di Riau tidak separah yang diberitakan," kata Wiranto saat konferensi pers yang dilaksanakan di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (18/9).

Wiranto mengatakan, ketika ia berada di Riau, jarak pandang masih cukup baik. Dengan jarak pandang tersebut, pesawat yang ia gunakan bersama dengan presiden masih bisa melakukan pendaratan. Masyarakat di sana pun ia lihat tidak menggunakan masker.

"Pesawat mendarat masih bisa, masyarakat juga belum banyak yang pakai masker dan sebagainya. Kita pun juga tidak pake masker. Karena pada saat siang sangat jelas awan-awan terlihat," tuturnya.

Namun faktanya, pagi ini, Kamis (19/9/2019), dari pantauan GoRiau.com, di Jalan HR Subrantas dan Jalan SM Amin, Pekanbaru, sekitar pukul 07.00 hingga 08.00 WIB, jarak pandang hanya sekitar 200 meter. Para pengemudi sepeda motor dan mobil terlihat menjalankan kendaraannya dengan lambat untuk menghindari kecelakaan.

Hampir semua pengendara sepeda motor dan yang duduk di boncengan menggunakan masker dengan beragam model untuk menghindari menghirup udara yang sangat tidak sehat.

Bahkan, sejumlah bangunan gedung tinggi seperti Hotel Premiere Pekanbaru, pagi Ini 'hilang' alias tak terlihat karena tertutup asap.

Selain menyesakkan nafas, kabut asap juga menyebabkan mata terasa perih. Aroma asapnya juga sangat menyengat.

Pantauan pada Indeks Standard Pencemar Udara (ISPU) yang terletak di depan Kantor Pusat Pengedalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Sumatera di Jalan HR Subrantas, pada pukul 07.30 WIB, diketahui kualitas udara sangat tidak sehat.***