ASAHAN-Nurhayati (17) warga Jalan Sekrap, Lingkungan II, Kelurahan Dadimulyo, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan adalah satu-satunya wanita berasal dari Sumut yang lolos menjadi anggota Tim Nasional Sepakbola wanita senior. Saat ditemui wartawan, Selasa (17/9) Nurhayati mengaku bahwa ia mulai bermain sepak bola sejak kelas 4 SD.

"Awalnya hanya bermain bola biasa aja bg, main bolannya sama kawan laki-laki. Terus saya dipanggil sama Koch Suherman dan diajak berlatih serta bermain bola," jelasnya.

Sejak itu, Nurhayati mengaku berlatih lebih extra lagi dan sempat ikut bermain Futsal hingga mendapatkan gelar sebagai pemain Futsal wanita terbaik tingkat Sumut.

"Saya juga sempat bermain takraw, kemudian ditahun 2018 ikut seleksi pra-PON Sumut saya lulus, terus diajak main di Piala Pertiwi di Tangerang dan Depok mewakili Sumut," cerita Nurhayati.

Dari pertandingan di piala Pertiwi tersebut, Nurhayati menjadi perhatian oleh Ruli Nere pelatih Timnas Wanita.

"Saat pertandingan itu saya dihampiri oleh Pelatih Ruli Nere dan diajak untuk mengikuti seleksi Timnas sepakbola wanita," ucapnya.

Saran dari Ruli Nere pun langsung dilakoni oleh Nurhayati, hingga Nurhayati lolos seleksi Timnas sepakbola wanita.

Kemudian Pemain Bola bernomor punggung 8 dengan menggunakan seragam Garuda di dada itu ikut serta dalam laga Piala AFF 2019 di Thailand bulan Agustus lalu sebagai pemain gelandang serang Timnas sepakbola wanita Indonesia.

Pencetak tiga gol di Piala AFF 2019 itu mengaku berkeinginan mengibarkan merah putih dikanca Dunia.

"Pastinya selaku pemain sepakbola saya ingin menjadi pemain sepak bola dunia dan mengibarkan merah putih di Dunia Sepakbola. Sebenarnya saya juga berkeinginan untuk menjadi Polwan, tapi tak tau bagaimana caranya," ungkap Nurhayati.

Kini Nurhayati akan mengikuti pertandingan lagi dalam laga Sea Games 2019 di Manila dan Filipina pada bulan Desember mendatang.

"Saya mohon Doanya kepada Masyarakat Indonesia terutama Sumut, Asahan agar kami berhasil di Sea Games 2019. Hari Senin tanggal 23 bulan ini saya mau berangkat untuk berlatih," tuturnya.

Nurhayati juga mengucapkan terimakasih kepada Askab PSSI Asahan, KONI Asahan dan ISORI Asahan yang telah mendukungnya dalam keberangkatannya.

"Tapi jujur, saya ingin sekali bertatap muka dengan para pemimpin di Sumatera Utara terutama di Kabupaten Asahan," pungkasnya.

Terakhir, Nurhayati mengaku bahwa ia sudah dilirik oleh salah satu club bola ternama di Indonesia.

"Untuk club, sudah ada bang, Alhamdulillah saya sudah dilirik sama Persija Jakarta, semoga saya cepat mendapatkan kontrak," jelas Nurhayati.

Kemudian, Suherman selaku Koch Nurhayati sejak awal mengatakan bahwa awalnya Nurhayati hanya bermain bola biasa dengan teman laki-lakinya.

"Saya lihat Nurhayati ada bakat bermain bola, terus Nur saya ajak gabung dengan SSB Exspo yang saya jalankan. Di SSB itu Nur hanya perempuan sendiri yang lainnya laki-laki tapi Nur menjadi permain terbaik saya. Awalnya Nur bermain sepakbola tidak menggunakan sepatu hanya kiam, terus saya anjurkan untuk memakai sepatu," sebut Suherman.

Suherman menerangkan berbagai turnamen telah diikuti Nurhayati dan Nurhayati adalah bintang dari SSBnya.

"Banyak lah dulu si Nur ikut turnament, seperti Piala Danone dan lainnya, dia perempuan sendiri. Saya sangat bangga dengan si Nur karena dia sekarang sudah hebat. Tapi sayangnya di PSSI ini tidak bisa mensejahterakannya, kasihan juga dia," ucapnya.

Selaku pelatih pertama Nurhayati, Suherman berharap agar pemerintah mau melirik dan memperhatikan Nurhayati.

"Kasihan loh, Nur itu sekarang menjadi tulang punggung keluarga nya, Bapaknya Uda gak kerja lagi, sudah pensiun," pungkasnya.*