JAKARTA – Jelang Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar, pihak Airlangga Hartarto kian hari kian panik. Hal ini disebabkan oleh menurunnya legitimasi dan kepercayaan kader-kader Partai Golkar terhadap kepemimpinan Airlangga. Saat ini kondisi Partai Golkar sangat terpuruk, baik di tingkat atas hingga akar rumput, akibat lemahnya kepemimpinan Airlangga dalam mengelola partai secara baik dan benar.

Kepanikan tersebut terlihat dengan melakukan reproduksi ulang berita-berita lama, seperti pemberitaan pada bulan Agustus (3/8/19), atas dukungan 23 DPD Partai Golkar Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah.

Ketua DPP Partai Golkar Bidang Kemaritiman Junaidi Elvis menilai pihak Airlangga sudah dalam kondisi putus logika, sehingga berita-berita lama pun didaur ulang untuk mempertahankan gengsi kepemimpinan Airlangga, padahal itu semua hanya halusinasi.

“Saya kira itu sebagai upaya untuk menghibur diri mereka sendiri dengan igauan-igauan di siang bolong. Kami yakin, dukungan DPD Partai Golkar se-Jawa Tengah sudah berubah 180 derajat, posisi hari ini dan sampai Munas nanti DPD Partai Golkar se-Jawa Tengah solid mendukung dan memenangkan Mas Bambang Soesatyo sebagai Ketua Umum Partai Golkar 2019-2024," tegas Elvis kepada wartawan, Rabu (18/09).

Menurut Elvis, optimisme ini buah dari kerja keras, langkah komunikasi yang intensif dilakukan oleh Bamsoet dan Tim Pemenangannya. "Kami menkonfirmasi tentang pemberitaan tersebut kepada Ketua DPD Partai Golkar Jawa Tengah Wisnu Suhardono, beliau membantah, itukan berita lama, kondisi sekarang telah mengalami perubahan yang signifikan, bahwa DPD Partai Golkar se-Jawa Tengah solid dan bulat dukung Bamsoet,” tegas Elvis.

Dalam pandangan Elvis, Partai Golkar harus berubah, tidak bisa lagi dikelola dengan cara-cara usang. Ketua umum Parta Golkar harus membumi, cakap dalam komunikasi, mudah ditemui, tidak ada sekat dalam komunikasi, lugas dalam pergaulan sosial dan politik, serta memiliki visi yang jelas dalam memajukan Partai Golkar.

“Hal-hal seperti itulah yang disadari dan diinginkan oleh DPD Partai Golkar seluruh Indonesia. Sosok Bamsoet menjadi pilihan yang tepat, terbukti dengan semakin membaiknya citra DPR di mata rakyat,” papar Elvis.

Dalam era keterbukaan saat ini, lanjut Elvis, tidak bisa lagi kita tutup-tutupi fakta mengenai kondisi DPP Partai Golkar. Kader, simpatisan Partai Golkar tahu buruknya kondisi Partai Golkar saat ini.

“Rapat Pleno saja sudah satu tahun tidak dilaksanakan, Rapimnas yang menjadi amanat konstitusi Partai Golkar tidak bisa dilaksanakan, serta berbagai pelanggaran AD/ART dilakukan oleh Airlangga. Tidak bisa lagi kita tutup-tutupi kondisi partai yang sebenarnya, seolah-olah tidak ada masalah,” sesal Elvis.***