MEDAN - Tanjungbalai United harus kecewa dengan raihan 1 poin saat melawan PS Keluarga USU pada laga perdana babak 10 besar grup F Liga 3 zona Sumut 2019, di Stadion Samura, Kabanjahe, Karo, Senin (16/9/2019).

Di awal babak, kedua kesebelasan dibuat repot angin yang cukup kencang hingga membuat sulit memperagakan permainan terbaiknya. Belum lagi kontur tanah dan luas lapangan yang tidak memadai. Gol pertama tercipta di menit ke-36 melalui sundulan Dedi Rahmad. Skor menjadi 1 - 0 untuk keunggulan USU.L dan ekor ini bertahan hingga turun minum.

Pelatih Tanjungbalai United, Taufik Silaen merubah pola bermain anak asuhnya dengan taktik bola pendek. Pola ini berhasil membuat repot anak asuhan Amrustian.

Pemain depan Prabowo dapat menerima umpan lambung dari Rifki dan membawa bola ke areal penalti. Namun sayang, Bowo dijatuhkan dan wasit menunjuk titik penalti. M Rifki berhasil melesakkan bola ke gawang yang di jaga M. Ernesto. Skorpun berubah menjadi 1 - 1 di menit 67.

Pelatih Tanjungbalai United, Taufik Silaen mengaku sedikit agak kecewa dengan hasil tersebut. Pasalnya, pihaknya memasang target meraih 3 poin di laga tersebut.

"Target kami tiga poin. Ya, kecewa dengan hasil ini. Anak-anak bermain maksimal. Kondisi lapangan dan cuaca membuat skema permainan kami terganggu," kata Taufik Silaen usai pertandingan.

Sementara pelatih Amrustian juga mengeluhkan kondisi cuaca dan lapangan. Hanya saja dia merasa puas dengan imbang tersebut. "Kondisi memang kurang enak. Tapi lumayanlah hasil ini," ujar Amrustian.

Sementara, pada pertandingan lainnya antara tuan rumah Karo United FC dengan Polres Deliserdang berakhir dengan skor 3-0 untuk tuan rumah.

Dua gol tercipta dibabak pertana melalui Wiliyando dan Muhammad Ridho. Sementara sementara gol ketiga diciptakan Aldo Febri Akbar.

Pertandingan ini sempat diwarnai kericuhan antara penonton dan pelatih Polres Deliserdang, Haris Sinaga. Haris tak terima dengan keputusan wasit saat terjadi pelanggaran dan melakukan protes keras dengan memukul bench.

Aksi ini memicu emosi penonton dengan melempari bench pemain dengan air mineral. Haris dan beberapa official membalas serangan penonton dengan botol air. Kericuhan inipun dapat diredakan pihak kemanan.