JAKARTA - Masyarakat Kota Binjai, Sumatera Utara, menginginkan Mayor TNI Amrizal Nasution menjadi Walikota 2020-2025 mendatang.

Hal ini terlihat dari hasil survei yang dilakukan Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) yang dimulai sejak 9 September 2019 hingga 16 September 2019.

Dimana dari Hasil survei tersebut, Amrizal Nasution merupakan tokoh yang tingkat akseptabilitas paling tinggi yakni, 75,7 persen.

"Sejumlah 13 nama sudah muncul dalam survei kita untuk di Pilwakot Kota Binjai. Survei ini kita lakukan terhadap 1.208 orang warga kota yang diambil secara acak dari 173.272 jumlah warga Kota Binjai yang memiliki hak pilih pada pemilu 2019," ujar Direktur Executive LKPI, A.Ibnu Maulyana, Senin (16/9/2019) malam.

Masih kata Ibnu, survei kali ini pihaknya mengunakan pengambilan sample dengan metode multistage random sampling yang tersebar di 37 Kelurahan Binjai, dengan margin of error sebesar +/- 2,81 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

"Dari hasil jajak pendapat sebanyak 1.208 warga Kota Binjai, ternyata hanya 32,1 persen saja yang mengetahui akan adanya pemilihan walikota dan sebanyak 67,9 persen tidak tahu sama sekali," ujarnya lagi.

Dari hasil survei tersebut, responden yang mengaku mengenal kandidat Wakil Walikota Timbas Tarigan sebesar 72,3 persen, kemudian isteri Walikota Binjai, Lisa Andriani, 72,8 persen, Amrizal Nasution 76,3 persen, Dejon Sembiring 67,3 persen, Irhamsyah Putra Pohan 66,8 persen, Rudi Alfahri Rangkuti 66,2 persen, Edi Putra Sitepu 65,9 persen, Muhammad Islandar 70,5 persen, Hj Kristiana Gusuartini 65,2 persen, Eddy Aswari 64,5 persen, Hj Kristiana Gusuartini 71,8 persen, Juliadi 62,7 persen dan Zainuddin Purba 60,7 persen.

"Terkait dengan Akseptabilitas (penerimaan/kesukaan ) warga terhadap ke 13 tokoh, nama Mayor Amrizal Nasution merupakan tokoh yang tingkat akseptabilitas paling tinggi yakni 75,7 persen," ujarnya.

Kemudian kata Dia, nama kedua yang disukai warga Binjai, Timbas Tarigan sebesar 74,3 persen, Lisa Andriani 72,8 persen, Hj Kristiana Gusuartini 71,2 persen, dan Muhammad Islandar 70,5 persen, kemudian Dejon Sembiring 60,8 persen, Irhamsyah Putra Pohan 60.7 persen, Rudi Alfahri Rangkuti 40,9 persen, Edi Putra Sitepu 40,7 persen, Zainuddin Purba 30,9 persen, Eddy Aswari 30,5 persen dan Juliadi 30,2 persen.

"Saat responden ditanya dari 13 kandidat bakal cawalkot siapa yang akan dipilih jika Pilwako digelar hari ini? Maka jawaban 1.208 responden sebanyak 9,7 persen menjatuhkan pilihan kepada Amran Nasution," paparnya.

Dan posisi kedua Timbas Tarigan sebesar 9,6 persen, Lisa Andriani ?8,2 persen, Hj Kristiana Gusuartini 7,2 persen, dan Muhammad Islandar 7,1 persen.

Kemudian HM.Sajali 6,2 persen, Zainuddin Purba 3,9 persen, Dejon Sembiring 3,2 persen, Irhamsyah Putra Pohan 3,1 persen, Rudi Alfahri Rangkuti 2,8 persen, Edi Putra Sitepu 2,7 persen, Eddy Aswari 3,5 persen, Juliadi 3,2 persen, dan yang belum memilih sebanyak 29,6 persen.

"Kesimpulannya, dari hasil survei tersebut dapat tergambar, pilihan masyarakat Binjai yang masih belum memberikan jawaban untuk memilih sebanyak 29,6 persen. Sehingga persaingan diantara tokoh tokoh bakal walikota Binjai masih sangat terbuka lebar, sebab ada lima besar bakal calon Walikota Binjai yang selisihnya sangat tipis sekali," tegasnya.

Untuk meningkatkan popularitas dan Elektabilitas kata Dia, para tokoh masih memiliki banyak waktu untuk menosialisasikan diri serta mensosialisasikan program-programnya.

"Begitu juga parpol yang Akan mengusung masih sangat cair, tinggal bagaimana mereka meyakinkan parpol- parpol untuk bisa mengusung mereka," tandasnya.

LKPI juga menyoroti banyaknya swing voters yang belum menentukan sikap di Pilwalkot Binjai 2020 nanti.

Sehingga para kandidat yang muncul diminta agar tidak keliru dalam melakukan manuver politik.

"Sebab para swing voters sedang mengawasi pergerakan kandidat bakal calon wali kota. Selain itu juga elektabilitas ataupun popularitas yang tinggi masih bisa tercemar apabila tanpa didukung dengan rekam jejak mumpuni," imbuhnya.

Untuk diketahui, dari hasil Pemilu 2019, kursi DPRD Binjai sejumlah enam kursi dikuasai Partai Golkar, kemudian Gerindra lima Kursi dan PDIP empat kursi.

Sedangkan Demokrat, PKS, Nasdem dan PAN, masing-masing 3 kursi. PPP dua kursi dan Hanura satu kursi. "Jadi, sangat mungkin, pilwako Kota Binjai akan diikuti oleh 5 pasangan cawako," pungkasnya.***