PEKANBARU - Kasus dugaan pemukulan yang dilakukan oleh anggota Polresta Pekanbaru, Riau kepada salah seorang driver ojek online (ojol) viral di media sosial (medsos). Pihak Lantas Polresta Pekanbaru menegaskan bahwa kasus tersebut berujung damai.

"Sudah sepakat berdamai antara dua belah pihak," kata Kasat Lantas Polresta Pekanbaru AKP Emil Eka Putra, Sabtu (7/9/2019).

Keributan terjadi antara driver ojol bernama Rahmad dan Bripka Ibnu Fajrin di pertigaan Jalan Riau-Soekarno Hatta Pekanbaru, Sabtu 6 September 2019. Keributan terjadi saat sejumlah petugas melakukan razia di sana. Namun, saat petugas menanyakan STNK dan SIM, Rahmad tidak mau memberikan.

Terjadilah adu mulut yang berujung pada pemukulan kepada Rahmad. Dalam video yang viral itu terlihat bibir Rahmad berdarah. Rahmad memaki maki polisi dengan bahasa kasar setelah kena pukul. Terlihat warga juga ikut memarahi polisi.

"Permasalahan tersebut kami bawa ke Polresta Pekanbaru dan dilakukan mediasi bersama pihak keluarga dan ketua Gojek Pekanbaru. Adapun hasil dari mediasi tersebut, kedua belah pihak sepakat sepakat untuk berdamai dan saling memaafkan satu sama lain," tegasnya.

Namun meski damai, Emil berjanji akan melakukan tindakan kepada anggotanya. Dia mengatakan sebagai anggota polisi harus tetap humanis di lapangan.

"Terkait masalah disiplin anggota akan kami evaluasi kembali. Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang," tutur dia. ***