JAKARTA - Kepala Divisi Humas Polri Irjen. Pol. M. Iqbal mengungkapkan, ada keterlibatan pihak asing dalam upaya provokasi di kerusuhan Papua dan Papua Barat. Diplomasi jadi kunci utama.

"Ada (kaitannya dengan pihak asing) tapi ini kan penanganannya harus komprehensif. Polri tentunya akan koordinasi dengan Kemlu, dengan lembaga dan kementerian," kata Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Minggu (01/09/2019).

Iqbal menjelaskan kepolisian dan kementerian, serta lembaga terkait tengah berupaya memetakan penyebab, pihak dan aktor-aktor yang terlibat dalam peristiwa kerusuhan tersebut.

"Sebenarnya kelompok-kelompok lokal yang diduga ada kaitannya dengan kerusuhan ter-connect dengan beberapa pihak luar. Ini sedang kami petakan," jelasnya.

Ikbal belum bisa membeberkan siapa dan dari negara mana pihak asing yang terlibat itu. Ia juga meminta agar kejadian serupa tidak terulang lagi, karena polisi tidak akan segan menegakkan hukum pada para pelaku.

"Kalau misalnya terbukti secara hukum tentunya akan ditegakkan secara hukum," tandas Ikbal.

Sinyal adanya peran asing dalam kerusuhan di Papua dan Papua Barat, sebelumnya pernah diungkap oleh Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet).

"Dari awal saya menduga memang ada penumpan-penumpang gelap, terutama yang kita cium, dari pihak asing yang ingin memisahkan Papua dari Indonesia," kata Bamsoet di Menteng, Jakarta, 28 Agustus 2019, lalu.

Seperti diketahui Papua dan Papua Barat tengah memanas sebagai buntut dari penyerangan terhadap asrama mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur.

Korban nyawa dan luka-luka pun timbul sebagai akibat dari memuncaknya amarah rakyat Papua dan Papua Barat. Suara-suara referendum dan pengibaran bintang kejora di depan Istana Presiden, menjadi fakta yang juga tak terbantahkan.***