SIMALUNGUN-Pemuda Katolik Paroki St Fidelis Parapat menggelar pertemuan antar pemuda lintas agama se-Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, di Pusat Pembinaan Umat (PPU) Parapat, Rabu (28/8/2019).

Kegiatan dibuka Pastor Paroki Parapat RP Hiasintus Sinaga OFMCap, bertujuan menjalin kebersamaan pemuda lintas gereja (agama) supaya bersatu memerangi bahaya penyalahgunaan Narkoba di era menyambut destinasi pariwisata Danau Toba kedepan.

Acara pertemuan pemuda lintas agama tersebut turut dihadiri Camat Girsang Sipangan Bolon, Lurah Tigaraja dan Parapat, Personil Polsek Parapat, DPP Dewan Pastoral Paroki serta dari Keuskupan Agung Medan (KAM) yang berhubungan dengan Kepemudaan.

Sebanyak 120 pemuda yang mewakili gereja HKBP, GKPS, HKI, GKPI dan Pemuda Gereja dari Kecamatan Ajibata Kabupaten Tobasa turut serta dalam kegiatan tersebut.

Dalam sambutannya Ketua Panitia Jhonson Manik menyampaikan peserta temu pemuda lintas agama dihadiri 120 pemuda dari berbagai aliran gereja di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Simalungun dan Ajibata Tobasa untuk berdiskusi sekaligus mencari solusi untuk menyatukan persepsi dalam merajuk kebersamaan dalam memerangi segala jenis Narkoba di Parapat dan persiapan menyambut destinasi pariwisata Danau Toba.

Acara ini merupakan program Gereja Paroki St Fidelis Parapat untuk berperan memberikan bimbingan supaya para pemuda lintas agama mampu menjadi garda terdepan untuk bersatu memerangi seluruh jenis penyalahgunaan Narkoba dan mempersiapkan peranan para pemuda dalam menyambut destinasi pariwisata Danau Toba yang akan bertaraf internasional.

Pastor Paroki Santo Fodelis Sigmaringen Parapat RP Hiasintus Sinaga OFM Cap berharap pertemuan antar pemuda lintas agama ini sebagai awal untuk menjalin kebersamaan, agar bersatu sehati sepikiran tanpa membeda-bedakan agama, suku dan lainnya dalam mengisi kemerdekaan yang nyata dengan cara memerangi Narkoba dan mengambil peran untuk memajukan kepariwisataan di Danau Toba.

Dirinya mengajak agar pertemuan pemuda lintas agama dapat merajuk kebersamaan untuk dilaksanakan secara nyata dapat dirasakan ditengah-tengah masyarakat khususnya di Destinasi Danau Toba Parapat dan Ajibata.

Sementara mewakili Polsek Parapat Iptu L Naiboho secara tegas menyarankan agar pemuda menjauhi seluruh jenis Narkoba karena dapat merusak kehidupan manusia dan meminta agar segera berkoordinasi dengan Polisi bila menemukan pengkonsumsi Narkoba.

"Pemerintah memprogramkan Danau Toba sebagai destinasi pariwisata besar, berbagai tantangan dan cobaan akan datang melalui masuknya wisatawan dari berbagai daerah dan negara luar yang tidak tertutup kemungkinan barang haram tersebut juga ikut masuk ke Danau Toba, mari kita bersiap menjaga diri kita agar tidak terjerumus dengan Narkoba," tegasnya.

Orang tua kaum muda yang ikut sebagai peserta sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Seperti dikatakan K Sinaga "mengingat kawasan kota wisata Danau Toba Parapat-Ajibata dan sekitarnya rawan peredaran Narkoba, para kaum muda harus diingatkan agar menghindari diri dari obat-obatan terlarang. Kegiatan yang digagas lewat program Paroki Parapat itu sangat bagus dan kalau boleh lebih ditingkatkan lagi, sekaligus bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Cabang Simalungun atau Sumut, "tandasnya.*