JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PB PGI), Murdaya W Po menyadari prestasi golf Indonesia masih jauh tertinggal. Makanya, dia mencoba untuk mengejar ketertinggalan dengan menyiapkan pegolf muda potensial yang ditangani melalui High Performance Program Coach Pro.

"Prestasi golf Indonesia itu sudah jauh tertinggal. Dengan Thailand saja sudah 15 tahun tertinggal apalagi dengan Korea Selatan yang sudah 30 tahun lebih dulu memasuki kancah internasional. Makanya, kita tidak lagi menggunakan caddy sebagai pelatih tetapi mengadopsi High Performance Program Coach Pro yang sudah terbukti menghasilkan pegolf berprestasi internasional di negara lain," kata Murdaya W Po kepada wartawan dalam acara jumpa pers Turnamen Golf Bank BRI Indonesia Open 2019 di Pondok Indah Golf Course Jakarta Selatan, Selasa, 27 Agustus 2019. 

Kini, kata Murdaya yang memasuki periode kedua memimpin PB PGI, perkembanga prestasi pegolf Indonesia cukup berprospek ke depan. Bahkan, dia yakin akan muncul pegolf Indonesia yang mampu bersaing di kancah dunia.

"Kita bisa lihat sebelumnya pegolf Indonesia berada di peringkat 100 ke atas. Namun, kini beberapa pegolf Indonesia sudah berada pada peringkat di bawah 100. Itu kan sudah bukti bahwa perkembangan prestasi pegolf Indonesia cukup menggembirakan," jelasnya.

Upaya menggenjot prestasi juga dilakjkan PB PGI dengan menggelar Turnamen Golf Bank BRI Indonesia Open berhadiah total 500 ribu dolar di Pondok Indah Golf Course Jakarta Selatan, 31 Agustus hingga 2 September. Tujuannya, memberikan kesempatan pegolf amatir dan profesional Indonesia menambah jam terbang dengan pegolf profesional bintang Asia.

"Kami ingin memberikan kesempatan kepada para pegolf lokal, baik itu pro maupun amatir untuk merasakan dan menambah pengalaman mereka berkompetisi di turnamen level internasional. Dengan bertambahnya pengalaman mereka, kami berharap mereka juga dapat meraih prestasi di berbagai turnamen internasional," kata Murdaya W Po. ***