MEDAN-Pemko Medan menerima kunjungan 7 orang Ahli-Ahli Majlis (anggota DPRD) dari Majlis Perbandaran Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia di Balai Kota Medan, Selasa (27/8/2019). Selain bersilaturahmi, rombongan yang diketuai Mohammad Helimy Samat tersebut ingin menggali, mengetahui dan belajar banyak dari Kota Medan, terutama menyangkut budaya, ekonomi serta progress pembangunan kota.

Kedatangan rombongan diterima Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH diwakili Sekda Ir Wiriya Alrahman MM didampingi Kadis Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (DPKPPR) Kota Medan Benny Iskandar serta perwakilan dari Bagian Hubungan Kerjasama Antar Kota dan Daerah (Hakda) Setdako Medan.

“Alhamdulillah, senang sekali hari ini kita dapat saling bersilaturahmi dan berbagi informasi. Kami tentu merasa bangga karena para Ahli Majlis telah memilih Kota Medan sebagai kota tujuan melakukan kunjungan kerja. Semoga segala informasi yang didapat hari ini dapat menjadi masukan serta rujukan bagi pemerintahan Negeri Sembilan untuk menjalankan roda pemerintahan yang semakin baik," kata Sekda.

Kemudian Sekda memaparkan secara singkat gambaran Kota Medan yang terdiri dari 21 kecamatan, 151 kelurahan, 2001 lingkungan dengan jumlah penduduk 2,4 jiwa dengan arus komuter lebih dari 500 ribu kendaraan setiap harinya. Di smaping itu Kota Medan merupakan kota metropolitan yang multikultural dengan keberagaman suku, budaya, ras dan agama sehingga sering dijuliki miniaturnya Indonesia.

"Seluruh warga Kota Medan tinggal dan hidup berdampingan dalam harmonisasi dan rasa toleransi yang tinggi meski di tengah-tengah perbedaan. Itu sebabnya Kota Medan dianggap menjadi barometer kota yang berhasil menjaga tatanan hidup masyarakat sehingga tetap, aman, damai dan tentram," terangnya.

Selanjutnya Sekda lebih jauh mengungkapkan, Kota Medan dan Malaysia memiliki banyak kesamaan dan masih serumpun. Sebab, Kota Medan dan Malaysia juga ditempati oleh Suku Melayu sehingga hubungan semakin terjalind engan baik serta memberikan manfaat signifikan terhadap daerah, khususnya bagi masyarakat.

Saat ini papar Sekda, Pemko Medan tengah fokus atas percepatan pembangunan kota. Hal ini, bilang Sekda dapat dilihat dengan rencana pembangunan LRT dan BRT sebagai upaya untuk menyikapi masalah kemacetan Kota Medan. Apalagi, hal ini selaras dengan program pemerintah pusat yang fokus dalam pembangunan infrastruktur.

"Pemko Medan saat ini terus melakukan pembenahan untuk memperindah dan mempercantik wajah Kota Medan. Namun hal tersebut tentunya dilakukan dengan perencanaan matang, sehingga tepat guna dan tepat sasaran terlebih bertujuan untuk kepentingan masyarakat. Namun, di samping itu Pemko Medan juga fokus mempertahankan bangunan heritage yang ada. Ini dimaksudkan agar setiap nilai sejarah yang terkandung didalamnya tetap terjaga," ungkapnya.

Selain di bidang ekonomi, Sekda menyampaikan, Kota Medan juga merupakan salah satu pusat perekonomian regional terpenting di Pulau Sumatera dan menjadi kota terbesar keiga di Indonesia. "Oleh karenanya, Kota Medan memiliki kedudukan, fungsi dan peranan strategis sebagai pintu gerbang utama bagi kegiatan jasa perdagangan dan keuangan, baik secara regional maupun internasional di kawasan Barat Indonesia. “Itu sebabnya, percepatan pembangunan difokuskan sebagai kota jasa, industri serta pendidikan," paparnya.

Sementara itu Mohammad Helimy Samat selaku ketua rombongan mengucapkan terima kasih kepada Pemko Medan atas sambutan yang diberikan. Dikatakannya, pihaknya mengaku bangga dan kagum atas kemajuan yang ada di Kota Medan sebagai kota metropolitan. Terlebih, bilang Helimy Samat, Kota Medan memiliki banyak heritage yang menjadi daya tarik untuk mengunjunginya.

"Kami mengucapkan terima kasih atas sambutan baik yang diberikan. Selain itu juga, kami sangat tertarik dengan seluruh hal telah disampaikan baik di bidang ekonomi, budaya dan pembangunan kota. Semua masukan itu tentunya akan menjadi referensi bagi kami untuk menata pemerintahan di Negeri Sembilan, Malaysia. Semoga hubungan baik ini dapat terus kita jalin," ujar Helimy Samat.

Pertemuan dipungkasi dengan saling bertukar cinderamata. Selain mengenai ekonomi, budaya dan pembangunan kota, persoalan bidang pendidikan dan kesehatan serta isu nasional yang terjadi di Indonesia tidak luput dari diskusi dalam pertemuan tersebut. “Semua masukan ini tentunya dapat kami implementasikan di Negeri Sembilan,” jelas Helmy.*