TOBASA-Bupati Tobasa Ir.Darwin Sigian hadiri dan mendukung penuh pelaksanaan sosialisasi dan Pelatihan pembuatan Pupuk dan Pestisida Organik Cair oleh Dinas Ketapang kepada kelompok Tani Pelita di desa Sionggang Tengah dusun Sosormauli Kecamatan Lumbanjulu Kamis, (22/8/2019) setelah sebelumnya ia menjalankan tugas ke Jakarta.

Hadirnya Bupati dan Rombongan dalam rangka sosialisasi dan Pelatihan pembuatan Pupuk dan Pestisida Organik dengan program Low Budget Natural Farming (LBNF) direspon warga masyarakat desa Sionggang Tengah dengan penuh semangat dan antusiasnya.

Disampaikan Bupati melalui Rembuk Tani dan pelatihan pembuatan Pupuk dan Pestisida Organik Cair dengan program Low Budget Natural Farming (LBNF) bertujuan untuk menuju "Pertanian selaras alam, berbiaya murah".

"Marilah kita mulai menggunakan pupuk berbahan alami dimana pupuk dan pestisidanya bisa kita ciptakan sendiri dengan bahan dari lingkungan kita dengan tujuan untuk menghasilkan peroduksi pertanian dan kebun dengan hasil pertanian Orgnik tanpa menggunakan pupuk dan pestisida Kimia," jelas Bupati dalam arahan dan bimbingannya.

"Dalam kegiatan Rembuk Tani dan sosialisasi serta pelatihan Pembuatan Pupuk dan Pestisida Organik Cair ini masyarakat akan tahu dan memahami cara pembuatannya yang berbahan dasar dari tumbu tumbuhan Alamiah serta bahan dasar campurannya dicampur dengan kotoran dan urine ternak Sapi/Kerbau maupun ternk lainnya. Setelah diracik dengan mencampur semua bahan bahan dasarnya menjadi satu didalam satu wadah dengan jumlah takaran yang telah disesuaikan sesuai dengan kebutuhan kemudian di tutup dengan rapat dan di diamkan selama kurun waktu 5 s/d 7 hari paling lama. Setelah itu sudah siap digunakan ke semua tanaman khususnya Padi, sayuran,Tanaman Umbi seperti Kentang, Wortel, Lobak juga untuk tanaman buah buahan seperti Cabe, Tomat, Kopi dan tanaman lainnya," jelas Kadis Ketapang Darwin Sianipar saat memperagakan cara pembuatan dan pencampuran bahan bahan dasar untuk menciptakan Pupuk dan Pestisida Organik Cair kepada seluruh peserta yang hadir.

Low Budget Natural Farming (LBNF) dn Rembuk Tani menuju Pertanian selaras Alam, Berbiaya Murah yang dilaksanakan di dusun Sosormauli desa Siongvang Tengah Kecamatan Uluan di ikuti oleh kelompok Tani dari 4 Kecamatan yakni Kecamatan Ajibata, Lumbanjulu, Bonatua Lunasi dan Kecamatan Uluan.

Sebelumnya dijelaskan oleh Bupati bahwa Ide pembuatan pupuk organik ini adalah hasil studi banding Pemkab Toba Smosir melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) oleh Kepala Dinas Darwin Sianipar bersama dengan Wakil Bupati Ir.Hulman Sitorus,M.Si ke negara India pada bulan April 2019 yang lalu guna untuk memgetahui bagaimana cara dan tehnik untuk menciptakan dan peningkatan produksi hasil Pertanian dan Perkebunan dengan menggunakan pupuk dan Pestisida Cair Organik.

Pada bulan April 2019 yang lalu Kadis bersama dengan Wakil Bupati berangkat ke negara India untuk program studi banding pupuk organik guna untuk mengurangi penggunaan pupuk Kimia. Keberangkatan saat itu juga bersama dengan beberapa Kepala Daerah sekawasan Danau Toba.

Dari kunjungan tersebut berhasil didapat cara pembuatan Pupuk dan Pestisid Cair Organik untuk pencegahan dan mengobati serta membasmi berbagai penyakit tanaman, baik itu penyakit tanaman jenis ulat, Jamur serta berbagai penyakit tanaman lainnya.

Pada kesempatan tersebut Bupati memberikan Bantuan Hand Traktor kepada Kelompok Tani Pelita dan Ribuan bibit Kopi Arabika Sigarar Utang kepada beberapa kelompok Tani peserta Rembuk Tani dan Sosialisasi Low Budget Natural Farming (LBNF) menuju Pertanian selaras Alam, Berbiaya Murah.

Hadirnya Bupati dalam kegiatan Rembuk Tani dan Sosialisasi Low Budget Natural Farming menuju Pertanian Selaras Alam Berbiaya Murah didampingi oleh Kepala BAPPEDA James Silaban, Kadis Pertanian Sahat Manullang, Kadis Diknas Drs.Parlindungan Panjaitan.

Dilokasi acara Bupati dan rombongan diterima dan sambut oleh Camat Lumbanjulu Alfared Manurung, SH, Kadis Kominfo Drs. Lalo H. Simanjuntak, Kabag Humas Robinson Siagian dan Kepala Desa Sionggang Tengah bersama para warga desa dan anggota Kelompok Tani.*