JAKARTA - Tim Wushu Indonesia menambah dua medali perunggu pada Kejuaraan Wushu Junior Asia di Kompleks Sukan Negara Hassanal Bolkiah Bandar Seri Begawan, Brunai Darussalam, Rabu, 21 Agutus 2019. Kedua medali perunggu itu disumbangkan Jonathan Alexander Arianto Juwana Nanquan (Taulo) dan Febri (Sanda). Di nomor Nanquan kelas A Putra, Jonathan Alexander Arianto Juwana meraih perunggu dengan nilai 9,30. Medali emas diraih Bani Talebi (Iran) dengan nilai 9,32 dan perak direbut Ti Kai Jie Bryan (Malaysia) dengan nilai 9,31.

Penampilan Jonathan Alexander Arianto Juwana, kata pelatih Taulo Tim Wushu Indonesia, Sherlie Hoediono, cukup bagus di nomor Nanquan Kelas B putra. "Saya apresiasi penampilan Jonathan yang menampilkan gerakan cukup sempurna. Hasil medali perunggu sudah cukup bagus pada penampilan perdana Jonathan Alexander Arianto Juwana di Kejuaraan Wushu Junior Asia 2019. Mudah-mudahan ke depan dia bisa lebih giat lagi dalam berlatih untuk bisa meraih hasil yang lebih baik lagi," kata Sherlie Hoediono yang dihubungi menggunakan WhatsApp, Rabu (21/8/2019) malam.

Di nomor Sanda anak-anak putra kelas 42kg, Febri Handoyo Siregar memastikan menambah perolehan perunggu setelah kalah dari atlet wushu Kazakhstan, Yanis Paskarigi. "Dari segi teknik Febri tidak kalah dengan Yanis. Dia hanya kalah stamina," kata Herman Syah Monginsidi.

Persaingan di Kejuaraan Wushu Junior Asia 2019, kata Herman Syah Monginsidi, cukup keras. Selain China, Iran, India, Vietnam, katanya, Korea Selatan juga mengalami kemajuan pesat. "Ke depan, kita harus mempersiapkan atlet lebih panjang lagi sehingga mereka bisa tampil lebih baik lagi," katanya.

Dengan tambahan dua medali perak ini, Tim Wushu Indonesia sudah mengantongi 1 medali emas, 1 perak, dan 6 perunggu. Pada Kejuaraan Wushu Junior Asia di Korea Selatan 2017, Indonesia meraih 1 emas, 5 perak, dan tiga perunggu. "Kita masih punya peluang menambah perolehan medali di nomor Taulo," kata Sherlie Hoediono.

"Ya, kita juga masih punya peluang menambah perolehan medali di nomor Sanda," timpal Herman Syah Monginsidi. ***