MEDAN - Siapa yang tidak mengenal Uzein. Dialah pemilik nama dan bertitel lengkap DR. Dr. Umar Zein, DTM&H, Sp.PD, KPTI. Meskipun seorang dokter, namun mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan ini juga seorang penulis aktif yang sudah aral melintang menuliskan karya-karya sastranya, baik puisi, cerpen ataupun novel. Di hari kemerdekaan Republik Indonesia, Sabtu (17/8/2019) kemarin, dia berhasil menyabet 2 penghargaan sekaligus. Menjadi juara terbaik ketiga sebagai dosen pilihan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah I dan masuk 10 besar Festifal Sastra Bengkulu 2019 yang diikuti oleh penulis nasional maupun internasional.

Ditemui ditengah kesibukannya, Umar merasa bangga bisa mewakili Sumatera Utara di ajang bergengsi tersebut. Padahal, menurut Umar, dirinya baru kali pertama membukukan satu karya novel yang berjudul Tegar dan karya inilah yang membuat Umar masuk dalam 10 besar.

"Ada rasa bangga, karena ini novel saya yang pertama. Saya jadi bersemangat untuk menulis novel lagi," bebernya.

Awal mulanya Umar mengikuti event ini berawal ketika dirinya mendapat flyer Festifal Sastra Bengkulu 2019 dari seorang temannya. Diapun akhirnya memberanikan diri untuk ikut serta.

"Saya dapat flyer itu dari seorang teman penyair dari Padang. Karena saya punya stok puisi dan novel, maka saya coba saja kirim 2 puisi dan 2 novel. Novel Tegar memang sudah terbit, satu lagi novel masih dalam bentuk naskah soft copy dengan judul Rebahnya Surau Hukum. Ternyata yang terpilih adalah Tegar," ungkapnya.

Dari informasi yang dia terima dari panitia penyelenggara, lebih dari 800 penyair/sastrawan yang mengirim karyanya pada festival ini dengan jumlah karya lebih dari 1.000. Tak hanya nasional, penulis luar negeri juga turut serta dalam festival sastra ini.

Spesialis penyakit dalam ini pun berharap, karya Tegar yang ditulisnya tersebut bisa menjadi amal ibadahnya dalam penyuluhan HIV/AIDS di Indonesia.

"Informasi yang saya terima, karya yang diterima panitia nanti akan dibukukan. Semoga Tegar dapat menjadi amal penyuluhan HIV/AIDS di Indonesia," harapnya.

Berikut 8 novel pilihan Festival Sastra Bengkulu - Bengkulu Writers Festival yang diadakan di Bengkulu, 13-15 September 2019.

1. Arkipelago (Emji Alif, Jakarta)

2. Sialang Mencari Rimba yang Hilang (Eko S. Ayata, OKI Sumatera Selatan)

3. Babad Kopi Parahiyangan (Evi Sri Rezeki, Bandung )

4. Tarian Jiwa (Em Ali Akbar, Jambi)

5. Pembebas Sengketa (Yuditeha, Solo)

6. Tegar (Umar Zein, Medan)

7. Pendekar Sendang Drajat: Pendekar Melayu Menjelajah Tanah Jawa (Viddy Ad Daery, Lamongan)

8. Orang-orang Gila (Hans Gagas, Solo)