LABUHANBATU - Gagalnya Koko Ardiansyah menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibra) dikarenakan masuknya anak pejabat, tak hanya menggugah hati Kapolres Labuhanbatu, AKBP Frido Situmorang, hal ini juga mengundang prihatin oleh semua pihak termasuk Menpora RI, Imam Nahrawi.

Di tengah perbincangan dengan Kapolres Labuhanbatu, tiba-tiba handphone pelajar SMK 2 Negeri yang berdomisili di Dusun Pagar Sari, Desa Kampung Baru, Kecamatan Bilah Barat, Kabupaten Labuhanbatu, itu berbunyi. Saat dilihat, ternyata Menpora RI, Imam Nahrawi melakukan video call untuk memotivasinya sekaligus konfirmasi kebenaran informasi tersebut.

Awak media yang tengah mengikuti pertemuan dengan Koko dan Kapolres seketika turun merekam video perbincangan Koko dengan Imam Nahrawi.

Koko pun mengakui bahwa yang masuk menggantikannya tidak mengikuti seleksi.

"Memang ada yang bilang, yang masuk itu tidak mengikuti seleksi, Pak," jelas Koko kepada Menpora pada video call Mapolres Labuhanbatu - Mekkah.

Imam pun kembali bertanya kepada Koko apakah dia sudah mengikuti latihan seperti baris-berbaris. Dengan lugas Koko menjawab belum. Hanya saja dirinya sudah mengukur baju dan sepatu untuk Paskibra.

"Cuma ikuti seleksi, Pak. Dan itu saya sudah diumumkan sebagai cadangan dan saya sudah ikut pengukuran baju, Pak," terangnya.

Dalam perbincangan itu, Menpora akan konfirmasi ke Bupati Labuhanbatu dan Dispora mengenai gagalnya Koko tersebut.

"Nanti kamu jelasin saja semuanya di Mapolres ya. Semangat kamu ya," terang Menpora mengakhiri sembari diamini Koko.