TOBASA-Korban Hendra Siringoringo (32)menantu pemilik Showroom dan Bengkel Horas kota Porsea warga Lumban Holbung Kecamatan Uluan ditemukan dalam keadaan luka bacok di belakang Kepala dan tidak sadarkan diri disaluran irigasi persawahan desa Sihubakhubak Kec.Uluan.

Berdasarkan informasi dari warga desa korban pertama kali ditemukan oleh salah seorang staf ASN Kantor Kecamatan Uluan yang sedang melakukan gotong royong kebersihan jalan, korban dilihat dalam keadaan terduduk dan tersandar ke didinding saluran irigasi persawahan Sihubakhubak tepatnya di bawah jembatan kecil irigasi sekitar pukul 15.00 Wib Kamis, (8/8/2019).

Informasi yang berhasil dihimpun gosumut dari warga desa seputaran lokasi kejadian ditemukannyaa korban, pada Rabu malam, (7/8/2019), korban bersama 3 orang temannya Dodi Padang (DP) anggota polres Tobasa, marga Sitorus dan 1 orang jawa minum tuak di warung T,Manurung tepatnya didesa Lumban binanga Kecamatan Uluan.

Pemilik warung tuak, T.Manurung (47) warga Lumban Binanga Kecamatan Uluan, saat di sambangi gosumut dan beberapa wartawan di rumahnya Jumat, (9/8/2019) kepada wartawan menjelaskn bahwa dia dengan korban H.S masih memiliki hubungan kekerabatan kekeluargaan.

Dijelaskannya, bahwa pada Rabu malam H.S bersama 3 orang temannya minum tuak di warung tuak miliknya, "Mereka minum Tuak di warung saya ini, sekitar pukul 22.00 Wib, H.S dan saat itu HS lebih dulu memisahkan diri pulang dengan meninggalkan 3 orang temannya dan salah satu kawannya adalah anggota Polres Tobasa berinisial DP, Marga Sitorus dan 1 orang Jawa," Jelas T Manurung. Lanjut T.Manurung, malam itu temannya DP bertanya kepada temannya yang duduk satu meja saat minum tuak, dimana lae Hendra? Tanya DP karena tidak melihatnya lagi saat mereka minum Tuak di warung saya? salah seorang temannya satu meja bilang dia sudah duluan jalan, mungkin dia sudah bosan menunggu makanya dia meninggalkan kita," ujar salah seorang teman korban malam itu, jelas T.Manurung.

Istri Korban (Br Sitorus) kepada salah seorang Wartawan saat ditemui di RSUD Porsea menjelaskan, sebelumnya (Senin, 5/8) suaminya (korban,red) meminjam mobil dari temannya (DP), untuk berangkat ke Sibolga hari Selasa (6/8) bersama tiga orang temannya, namun dirinya tidak mengetahui urusan keberangkatan tersebut.

Lanjutnya sepulang dari Sibolga Rabu (7/8), "Suami saya dan tiga orang temannya, sempat singgah dirumah sekitar jam 15.30 WIB, namun sekitar jam 20.00 WIB, mereka keluar kembali tidak tahu kemana, sebab suami saya tidak permisi,"terang Isteri korban.

Kamis Sore (8/7/2019) korban ditemukannya sudah terkapar dan tak sadarkan diri di saluran irirgasi Persawahan Desa Sihubakhubak. Dikatakan istri korban, pada pagi Kamis sebelum kejadian, teman suaminya birinisial DP datang kerumah bermaksud menanyakan keberadaan HS apakah sudah dirumah. "Saya jawab tidak, karena korban sudah sering tidak pulang kerumah kalau sudah keluar malam dan tidak saya risaukan lagi," jelas istrinya kapada salah seorang wartawan.

Manurung, sopir pemilik kendaraan L.300 warga desa setempat yang kebetulan melintas di lokasi ditemukan korban kepada wartawan menjelaskan, sebelumnya pada Kamis siang itu, dirinya melihat ada orang terduduk dengan posisi tersandar disaluran irigasi Sihubakhubak tepatnya di bawah lantai plat dwiker jembatan kecil irigasi. "Saat itu saya lihat seperti orang sedang mandadap ikan (menanggok ikan) dan saya tidak menduga itu pak Siringoringo," terangnya.

"Melihat hal itu saya berpikir mungkin itu anak kecil yang sedang kecapekan nanggok ikan dan saya abaikan saja, setelah saya lewati saya masih berusaha memperhatikannya dari kaca spion mobil saya sembari melaju menuju kota Porsea,"terangnya.

Beberapa warga dari pagi hingga siang sebelum ditemukannya korban sudah melewatinya dan mengabaikan korban, sebab mengira itu adalah orang yang sedang istirahat setelah kelelahan mencari ikan dengan cara mandadap (menanggok) di saluran irigasi persawahan, yang kebetulan saat itu airnya kecil dan tidak deras.

Saat staf kecamatan yang sedang melakukan gotongroyong kebersihan jalan menemukannya dan mengamatinya secara teliti. "Barulah kami sadari bahwa itu adalah pak Siringoringo yang terduduk didalam saluran irigasi dengan kondisi tak berdaya dan tidak sadarkan diri yang selanjutnya oleh beberapa warga mengangkatnya keatas, lalu menghubungi istrinya," jelas warga setempat sekitar lokasi ditemukan korban.

Kasat Reskrim Polres Tobasa AKP Nelson Marbun saat di klarifikasi wartawan via selulernya menjelaskan, bahwa mertua korban Jumat,09/08 telah membuat Laporan Pengaduan (LP) ke Polres Tobasa guna untuk pengusutan lebih lanjut, karena ada dugaan pihak keluarga bahwa menantunya (korban,red) merupakan korban Perampokan dan penganiayaan.

Direktur RSUD Porsea dr.Tihar Hasibuan M.MARS saat di konfirmasi gosumut Sabtu, (9/8) via selulernya menjelaskan, korban dirujuk ke RSU Adam Malik Medan, dirujuknya korban karena korban mengalami luka robek di belakang kepala serta tidak sadarkan diri dan dikhwatirkan korban mengalami pendarahan otak.

Dijelaskan dr.Tihar, akibat luka robek di belakang kepala diduga kuat korban mengalami perdarahan otak,akibat hal tersebut korban harus mendapatkan penanaganan yang lebih intensif dan harus mendapatkan tindakan operasi Medis oleh dokter ahli Saraf dan Otak.

"Karena RSU Porsea belum memiliki alat dan tenaga ahli medis yang memadai untuk pengobatan korban dengan kondisi korban yang mengalami luka robek di belakang kepala maka dirujuk ke RS Adam Malik, dengan kondisi korban sedemikian rupa harus membutuhkan pengobatan dan perawatan yang lebih baik dengan peralatan medis yang memadai guna penyembuhannya.untuk itulah korban di rujuk ke RS Adam Malik Medan," jelas dr.Tihar Direktur Umum RSUD Porsea.*