JAKARTA - Calon Taruna Akademi Militer (Catar Akmil) Enzo Zenz Allie yang berfoto dengan bendera diduga milik organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) diasumsikan sebagai orang yang terpapar ideologi terlarang dan radikalisme, dinilai terlalu dini. Begitu yang disampaikan oleh Jurubicara Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto usai diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (10/8).

"Sekarang masih prematurlah untuk menyebut seperti itu (Enzo terpapar radikalisme). Apalagi ini kan anak muda kita, yang memiliki bakat, spirit dan juga mental perjuangan yang tinggi untuk bergabung di dalam sistem keamanan di Indonesia," jelas Wawan.

Oleh karena itu, kata Wawan, BIN tidak mau terjebak oleh asumsi apalagi fitnah yang berkembang mengkaitkan Enzo sebagai simpatisan dari organisasi yang dikonotasikan radikal itu, dengan cara mendengarkan langsung dari pihak keluarga, komunitas Enzo bermain dan masyarakat.

"Karena kita juga tidak ingin terjebak di dalam sehuah asumsi saja apalagi fitnah. Jadi semuanya ini harus objektif,? jelas Wawan.

Menurutnya, anak-anak muda termasuk Enzo memiliki keingintahuan yang sangat tinggi. Untuk itu, BIN akan mendalami motif dan alasan Enzo memasang foto dengan bendera yang diduga milik HTI itu.

"Landasan dan alasan pemikirannya mengapa (foto dengan bendera HTI) itu nanti tentu akan ada penelitian dan pertanyaan-pertanyaan itu," jelas Wawan.

Pihaknya berharap, sosok Enzo yang masih muda dan memiliki bakat dan spirit serta mental kejuangan yang berkeinginan kuat untuk mengabdi kepada negara agar diberikan kesempatan, dilakukan pembinaan-pembinaan selama pendidikan di Akmil.

"Di sana yang akan terus dinilai karena inikan secara sistemik tidak hanya dipantau di awal saja, tapi sampai akhir. Banyak juga yang di tengah jalan putus, banyak juga di tengah jalan disersi, kan banyak terjadi," pungkas Wawan.***