MEDAN-Mempersiapkan kebutuhan energi di momen Idul Adha 1440 H, Pertamina membentuk tim satgas. Tim ini bertugas menjaga ketersediaan elpiji dan BBM di Sumut. Satgas menyiapkan tambahan pasokan untuk elpiji, yang kebutuhannya diprediksi meningkat. Sementara untuk BBM, satgas mengestimasi tidak terjadi peningkatan konsumsi di atas rata-rata normal.

"Kami menyiapkan penambahan fakultatif elpiji 3 kg subsidi, khususnya di 19 wilayah Kabupaten Asahan-Mandailing Natal. Sebanyak total 31.360 tabung tambahan siap didistribusikan, meningkat 3,4 persen dibanding rata-rata konsumsi normal di wilayah tersebut," tutur, Unit Manager Communication & CSR MOR I.Roby Hervindo melalui rilisnya, Jumat (9/8/2019).

Sementara itu, di 14 wilayah Kabupaten Toba Samosir - Langkat , disiapkan stok elpiji 3 kg sebanyak lebih dari 600.000 tabung. Untuk elpiji non subsidi, diperkirakan tidak terjadi peningkatan berarti. Sejak Januari hingga Juli 2019 untuk Bright Gas 5,5 kg dikonsumsi sebanyak 434.364 tabung. Sedangkan untuk Bright Gas 12 kg sebanyak 248.334 tabung.

"Untuk mendorong masyarakat mampu agar menggunakan elpiji non subsidi, kami tetap melaksanakan program tukar tabung elpiji 3 kg menjadi Bright Gas," kata Roby. Penukaran dua tabung Elpiji 3 kg dengan Bright Gas 5,5 kg sudah dengan isi hanya Rp 67.500. Penukaran satu tabung Elpiji 3 kg dengan Bright Gas 5,5 kg sudah termasuk isi hanya Rp 170.000.

Di wilayah Sumut sendiri, terdapat 223 agen dan 9.150 pangkalan elpiji yang siap memenuhi kebutuhan masyarakat. Sementara stok elpiji di depot tersedia mencukupi, mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 3 hari ke depan.

Di sisi lain, meski memperkirakan tidak terjadi kenaikan konsumsi BBM, Pertamina tetap siaga mempersiapkan pasokan. TBBM memiliki stok yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan BBM masyarakat Sumut hingga 13 hari ke depan.

"Kami menghimbau masyarakat untuk membeli BBM di SPBU dan elpiji di pangkalan resmi Pertamina dengan harga standar," tutup Roby.*