SERDANG BEDAGAI-Pasca adanya bocah usia 11 tahun berinisial LPP warga kecamatan Silinda, Kabupaten Serdangbedagai, Sumatera Utara. Kamis (8/8/2019) sekira pukul 18:15 WIB, Meninggal dunia akibat korban tertimpa ranting dahan pohon jengkol di desa Tapak meriah, Kecamatan Selindak, Sergai.* Korban bersama temannya yang juga bocah usia 12 tahun berinsial DL mengendarai sepeda motor jenis honda supra X 125. Usai mendatangi objek wisata pemandian air dinggin panas di sungai Bane. Tepatnya Dusun V Desa Tapak Meriah, Kecamatan Silinda, Sergai. Tiba -tiba hendak perjalanan menuju pulang kerumah datang hujan dan disertai angin kencang, menyebabkan ranting jengkol patah dan menimpa dua bocah.

Ketika Gosumut melakukan konfirmasi melalui WhatsAap kepada Kapolsek Kotarih, AKP. Rasoki Harahap dalam peristiwa tersebut untuk mencari kebenaran enggan memberikan komentar meskipun sudah terbaca.

Setelah awak media melakukan konfirmasi ulang melalui via seluler (telepon) awak media terkejut, setelah menyikapi tewasnya bocah usia 11 tahun yang tertimpah ranting pohon jengkol, sang Kapolsek Kotarih mengaku bukan Kapolsek melainkan sebagai supir angkot. "Salah abang, saya supir angkot," cetus AKP Rasoki dengan nomor yang sama dengan nomor WA yang langsung dimatikan telpon genggamnya.

Merasa penasaran Gosumut mencoba konfirmasi ulang kepada Kapolsek Kotarih, AKP. Rasoki Harahap melalui via seluler. "Dirinya tetap mengaku kepada Gosumut sebagai supir angkot.

" Izin pak, apakah benar ini Kapolsek Kotarih, AKP. Rasoki Harahap ?" "Waduh kok ngak percaya kali bapak ini, saya supir angkot jurusan Tebingtinggi -Sebejangkar, memang mungkin sama pak nomor 0852614569***, kemarin juga sama ada yang menelon yang menanyakan bapak Rasoki Harahap makanya saya heran,"ungkapnya.

Ketika awak media menanyakan alamat tempat tinggal, dirinya mengaku tinggal di simpang Tanjung Kasuh dekat di asrama Kompi," cetusnya.

Setelah dikonfirmasi kembali melalui via Whatsapp dengan nomor yang sama via seluler (telepon) dan mencoba mengirim rekaman yang dirinya mengaku supir angkot, Kapolsek Kotarih, AKP. Rasoki langsung membalas dari via whatsApp dan mengatakan bahwa pengemudi yang dikendarai dua bocah yang menewaskan bocah yang di bonceng tidak ada hubungan famili. Tetapi tetangga teman sekampung.

Namun dirinya juga membalas terkait nomor teleponya yang mengaku sebagai supir angkot," No hp beda sama ni wanya,"ungkap sang Kapolsek Kotarih, AKP. Rasoki kepada Gosumut melalui Whats App.

Seperti yang dihimpun Gosumut, Dimana peristiwa tersebut korban LPP bersama temanya berinisial DL bocah usia 12 tahun yang merupakan teman korban satu desa mengemudi sepeda motor jenis honda supra x125.

Datang dari lokasi Sungai Bane menuju kerumahnya, setiba dilokasi tiba -tiba hujan disertai angin kencang sehingga keduanya terjatuh bersama kendaraannya akibat ditimpa ranting pohon jengkol.

Dalam insiden tersebut, ada dua saksi yang saat itu beriringan dengan korban yakni Sumarlen Danamik(38) warga dusun V, Desa Tapak Meriah, Kecamatan Silinda, Sergai dan Kemman Sinaga(36) warga Dusun IV, Tapak Meriah, Kecamatan Silinda, Sergai.Kedua saksi mata melihat kejadian tersebut, langsung membawa korban di bonceng-red inisial LPP bocah usia 11 tahun dilarikan ke klinik terdekat, namun korban tidak bisa tertolong lagi dan meninggal dunia.*