JAKARTA - Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) KPK, akan mengirimkan 40 nama yang tersisa kepada 8 lembaga. BNN sebagai salah satu penerima nama-nama tersebut, siap telusuri ada atau tidaknya dana narkoba mengalir ke Capim.

Kepala Biro (Karo) Humas dan Protokol Badan Narkotika Nasional (BNN), Brigjen (Pol) Sulistyo Pudjo mengungkapkan, penelusuruan tersebut untuk memastikan bahwa Pimpinan KPK mendatang, bersih dari keterkaitan dengan jaringan narkoba.

"Tentu saja kita lihat apakah terdapat hubungan yang bersangkutan jaringan narkoba, apakah ada aliran dana dari jaringan narkoba kepada yang bersangkutan dan hasilnya nanti akan berupa surat informasi tentang keseluruhan calon komisioner KPK tersebut," papar Sulistyo dikutip dari Kompas, Rabu (07/08/2019).

Sulistyo mengungkapkan, "dua minggu lalu pansel telah bertemu dengan kepala BNN dan staf. Dalam pertemuan itu, disampaikan perlunya pansel mendapatkan informasi rekam jejak capim KPK tentang kemungkinan adanya keterlibatan dan keterkaitan dengan sindikat jaringan narkoba,".

BNN bukan satu-satunya lembaga yang dikoordinasikan oleh Pansel dalam upaya menjaring pimpinan KPK yang bersih untuk masa jabatan 2019-2023.

Kejaksaan, Kepolisian, Badan Intelejen Negara (BIN), Badan Nasional Penanggupangan Terorisme (BNPT), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Ditjen Pajak, serta Komisi Pembaratasan Korupsi (KPK) sendiri, adalah lembaga yang diharap batuannya dalam penelusuran rekam jejak Capim KPK.

Pada Senin (05/08/2019), Ketua Pansel Capim KPK, Yenti Ganarsih menegaskan, pihaknya tak main-main dalam menjaring pimpinan KPK era mendatang. " (Hari ini, red) kita kirimkan tim tracker kita terhadap 40 (nama Capim, red) ini,".***