SURABAYA - Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL) Laksamana Muda TNI Edi Sucipto mendampingi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji melepas keberangkatan Satuan Tugas Kartika Jala Krida (Satgas KJK) Taruna AAL tingkat III angkatan ke-66 tahun 2019 dalam suatu upacara militer bertempat di dermaga Ujung, Koarmada ll, Surabaya, Jawa Timur, Senin (5/8/2019).

Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji dalam konferensi persnya mengatakan, pelepasan Satuan Tugas Kartika Jala Krida (KJK) 2019, satuan tugas ini memang sudah dilaksanakan setiap tahun dari para Taruna Akademi Angkatan Laut, khususnya tingkat III sebagai calon Perwira TNI Angkatan Laut. "Mereka nantinya akan melaksanakan serangkaian latihan dan praktek di KRI Bimasuci."

Kasal juga mengatakan, kebijakan Bapak Presiden Republik Indonesia  Joko Widodo, Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, salah satunya adalah peran diplomasi maritim, "Implementasi saat ini dilaksanakan oleh TNI Angkatan Laut melalui KJK 2019, dalam peran diplomasi maritim dengan tajuk Maritime Fulcrum Brotherhood, yaitu membangun persahabatan maritim dengan negara tetangga."

Ditambahkan, Pelayaran ini juga diikuti oleh Taruna dari berbagai negara, salah satunya adalah Malaysia dan Australia. Mereka akan mengikuti pelayaran dari Brunei ke Malaysia dan dari Benoa Bali menuju Darwin. "Selain untuk melatih, juga untuk membekali para Taruna akan karakter jati diri maritim dan untuk membangun konektivitas antar generasi muda dan calon perwira TNI Angkatan Laut kepada dunia international," kata Kasal.

Menurut Kasal, pelayaran ini akan dimulai dari Surabaya menuju Manila (Philipina) menuju Osaka (Jepang) menuju Busan (Korea) - Shanghai (China) - Brunei Darussalam - Lumut (Malaysia) - Phuket (Thailand) - Rangon (Myanmar) - Padang - Tanjung Benoa (Bali) menuju Darwin (Australia) dan kembali lagi ke Surabaya.

Sementara itu, Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio yang juga Staf Ahli Kementerian Pariwisata Republik Indonesia mengatakan, apabila kita melihat, ini merupakan ide baru, bagaimana TNI Angkatan Laut memanfaatkan KRI Bima Suci untuk melaksanakan dan menjalin salah satu misi diplomasi maritim dalam bentuk struktur, sebagai suatu upaya dari pelaut dalam hal ini TNI Angkatan Laut guna mengimplementasikan secara detil.

"Bagaimana peran pemerintah melalui TNI Angkatan Laut menjalin diplomasi maritim dengan negara kawasan Asean serta disuport oleh pariwisata, sehingga pada saat Satgas KJK 2019 ini singgah di beberapa negara sekaligus ditampilkan budaya nasional Indonesia, untuk menarik potensi dunia pariwisata Indonesia akan semakin dikenal luas," katanya.

Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio juga mengatakan, seperti diketahui bahwa Presiden Joko Widodo berkeinginan wisata menjadi fokus dalam kegiatan pemerintahan sesuai dengan visi maritim. "Taruna AAL dalam Satgas KJK ini membawa destinasi wisata dari seluruh nusantara dan Saya berharap dapat tersampaikan kepada negara-negara sahabat guna diperkenalkan wisata yang ada di negara Indonesia," tambahnya.

KRI Bimasuci yang dikomandani Letkol Laut (P) Waluyo (Hanla) ini, menurut rencana, sebanyak 103 Taruna AAL tingkat III angkatan ke-66 akan melaksanakan pelayaran muhibah keluar negeri mulai dari tanggal 5 Agustus sampai dengan 9 November 2019.

Program Kartika Jala Krida juga untuk melatih Taruna AAL melaksanakan pelayaran navigasi lingkaran besar, astronomi dan mempraktekkan semua pelajaran profesi dasar matra laut pada keadaan sebenarnya serta untuk membentuk mental kejuangan dan karakter prajurit matra laut, memberikan wawasan kepada Taruna AAL tentang tempat yang disinggahi serta pergaulan internasional dan melaksanakan peran diplomasi TNI, TNI Angkatan Laut dan Akademi Angkatan Laut menuju World Class Navy & World Class Naval Academy. ***