SAMARINDA - Meski mampu menahan seri Persela Lamongan pekan lalu dalam lanjutan Kompetisi Sepakbola Liga 1 2019, lini belakang Borneo FC kembali menuai sorotan karena gagal tampil clean sheet. Kebobolan dua gol menjadi karma atas buruknya transisi di barisan pertahanan.

Buruknya lini belakang Borneo FC tergambar di tiga laga terakhir. Tim beralias Pesut Etam ini kebobolan enam gol.

Asisten pelatih Borneo FC Charis Yulianto menuturkan, tak ada yang patut disalahkan atas banyaknya kebobolan. Dia menilai evaluasi dilakukan bersama-sama untuk memperbaiki kekurangan yang ada.

"Kami bermain sebagai tim. Jadi kalau soal kebobolan menilainya tidak bisa hanya kesalahan pemain belakang. Semua juga dievaluasi setelah pertandingan," kata Charis.

Dikatakan Charis, sebenarnya saat latihan secara personal dia selalu berkomunikasi dengan pemain belakang. Dia memberi arahan bagaimana cara bertahan yang baik agar tak mudah ditembus oleh lawan.

"Sebenarnya pemain sudah mengerti dan memahami cara mengelola lini belakang yang baik. Tapi permasalahannya kadang-kadang mereka saat pertandingan suka lupa. Mungkin karena terbawa suasana laga," imbuhnya.

Konsekuensi atas buruknya pertahanan Borneo FC saat ini ialah perubahan komposisi. Charis mengatakan di sisa laga putaran pertama akan dipantau ketat performa para pemain.

"Kami akan lakukan evaluasi terlebih dulu. Kemudian pembenahan dan nanti perubahan. Sudah ada komunikasi dengan staf pelatih yang lain untuk perombakan pemain. Tapi saat ini kami maksimalkan yang ada," pungkasnya. ***