MEDAN Dosen Fakultas Keperawatan USU bekerjasama dengan PPNI Dewan Perwakilan Komisariat Rumah Sakit St Elisabeth Medan, melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat yang didanai oleh Dana Non PNBP USU tahun 2019, dengan Kegiatan Workshop Manajemen Komunikasi Edukasi dalam Pencapaian Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit St Elisabeth Medan.

Kegiatan Workshop dilaksanakan di Aula Diklat RS. St Elisabeth Medan. Kemudian pada tanggal 25 Juli 2019 dilanjutkan dengan praktik di ruangan pasien. Workshop dibuka oleh Direktur RS. Santa Elisabeth Medan dan turut memberikan sambutan DPK PPNI RS. Santa Elisabeth Medan yang diwakili Amir Sembiring, S.Kep. Ners. Materi yang disampaikan untuk kegiatan awal dalam workshop adalah dengan melakukan persamaan persepsi terhadap seluruh peserta yang berasal dari perwakilan seluruh unit layanan yang ada di RS Santa Elisabeth Medan. Adapun materinya disampaikan oleh Rika Endah Nurhidayah, M.Pd, dengan judul “Konsep Dasar Pembelajaran, Komunikasi Efektif Dalam Pembelajaran, Teknik dan Metode Pembelajaran Serta Penggunaan Media Dalam Pembelajaran”.

Penyampaian materi ini dimaksudkan untuk membekali seluruh peserta dengan pemahaman yang sama sebagai landasan dasar dalam pelaksanaan manajemen komunikasi dan edukasi.

Selain itu juga, memberikan asuhan bagi pasien merupakan upaya yang kompleks dan sangat bergantung pada komunikasi dan informasi. Komunikasi tersebut adalah kepada dan dengan komunitas, pasien dan keluarganya, serta antar staf klinis, terutama Profesional Pemberi Asuhan (PPA). Kegagalan dalam berkomunikasi merupakan salah satu akar masalah yang paling sering menyebabkan insiden keselamatan pasien.

Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan/komunikator, pesan ditindaklanjuti dengan sebuah perbuatan oleh penerima pesan/komunikan, dan tidak ada hambatan untuk hal itu. Selanjutnya Ns. Roymond H. Simamora. M.Kep, menyampaikan bahwa edukasi kepada pasien dan keluarga diberikan oleh staf klinis, terutama PPA yang sudah terlatih (dokter, perawat, nutrisionis, apoteker, dll.). Mengingat banyak profesi yang terlibat dalam edukasi pasien dan keluarganya, maka perlu koordinasi kegiatan dan fokus pada kebutuhan edukasi pasien.

Dikatakannya, edukasi yang efektif diawali dengan asesmen kebutuhan pasien dan keluarganya. Asesmen ini menentukan bukan hanya kebutuhan akan pembelajaran, tetapi juga proses edukasi dapat dilaksanakan dengan baik.

Edukasi paling efektif apabila sesuai dengan pilihan pembelajaran yang tepat dan mempertimbangkan agama, nilai budaya, juga kemampuan membaca serta bahasa. Edukasi akan berdampak positif bila diberikan selama proses asuhan. Edukasi termasuk pengetahuan yang diperlukan selama proses asuhan maupun pengetahuan yang dibutuhkan setelah pasien dipulangkan (discharged) ke pelayanan kesehatan lain atau ke rumah.

Dengan demikian, edukasi dapat mencakup informasi sumber-sumber di komunitas untuk tambahan pelayanan dan tindak lanjut pelayanan apabila diperlukan, serta bagaimana akses ke pelayanan emergensi bila dibutuhkan. Edukasi yang efektif dalam suatu rumah sakit hendaknya menggunakan format visual dan elektronik, serta berbagai edukasi jarak jauh dan teknik lainnya.

Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dengan baik dan peserta mengikuti dengan antusias. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini juga akan dilanjutkan dengan Kegiatan Seminar Keperawatan yang akan dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2019, bertempat di Aula RS. Santa Elisabeth Medan.*