MEDAN-Bayi kembar siam berusia 7 bulan asal Tapanuli Utara (Taput) berhasil dipisah oleh Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan, pukul 11.53 WIB, Selasa (23/7). Bayi kembar yang diberi nama Adam dan Malik ini menjalani proses operasi pemisahan sekitar 5 jam.

Persiapan panjang selama 7 bulan yang dilakukan pihak rumah sakit akhirnya berbuah manis. Ketua Tim Penanganan Bayi Kembar Siam Adam dan Malik, Prof DR H Guslihan Dasa Tjipta SpA(K) mengatakan saat ini kedua bayi kembar siam telah berada di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) di Gedung Central Medical Unit (CMU) Lantai 3.

“Kedua bayi ini dalam keadaan baik. Besok akan kita lakukan pertemuan lagi untuk menilai keadaan kedua bayi ini. Dan dalam waktu 24 jam ke depan ini akan terus dipantau,” ucapnya lada media di Gedung Pusat Jantung Terpadu Lantai 5.

Sementara itu, dr Erjan Fikri MKed SpB (K) salah satu tim penanganan bayi kembar siam Adam dan Malik menyampaikan membutuhkan persiapan panjang untuk proses operasi pemisahan keduanya. Setelah dilakukan pembiusan pada kedua bayi dilakukan pemasangan perangkat steril, lalu tim membuat rancangan pemotongan kulit, sebelum akhirnya pemisahan dilakukan.

“Usai dipisah, dilakukan penutupan rongga perut, setelah kita memastikan organ dalamnya tidak ada yang cedera. Kemudian dilanjutkan dengan bedah plastik, lalu terhadap bayi dilakukan sterilisasi,” sebutnya.

Sementara itu, dr Utama Abdi Tarigan SpBP menambahkan, keberhasilan operasi pemisahan bayi kembar siam ini dapat dilangsungkan karena didukung oleh alat rumah sakit yang sangat baik. Ia menuturkan, saat ini kondisi kedua bayi dalam keadaan stabil, tetapi masih membutuhkan pemantauan lanjut untuk melihat perkembangan lukanya pasca operasi dilangsungkan.

"Semua pekerjaan kami sudah dapat terlaksana dengan baik. Untuk hasil lanjut, paling tidak baru bisa diketahui seminggu kedepan,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Haji Adam Malik, dr Zainal Safri SpPD SpJP berterima kasih sebanyak-banyaknya kepada tim dokter yang terlibat. Menurutnya hal ini merupakan sumbangsih untuk pelayanan masyarakat sekaligus prestasi bagi RSUP Haji Adam Malik di usianya yang ke 26 tahun.

"Jadi kita tetap akan mempertahankan tim ini. Apalagi rumah sakit kita sudah memiliki sertifikat JCI, dan tentunya semua alat dan ruangan yang kita gunakan sudah standar internasional," pungkasnya.

Orang Tua Bayi Sangat Bahagia

Ditempat yang sama, ayah bayi Adam dan Malik, Juliadi Silitonga juga mengucapkan rasa terimakasihnya kepada RSUP Haji Adam Malik dan pemerintah. Ia mengaku, berkat bantuan semuanya, anaknya mulai kini dapat hidup layaknya bayi normal.

"Biarlah Tuhan yang menjaga anak kita sampai nanti mereka besar," sebutnya. Juliadi juga tak bisa menutupi rasa bahagianya. Untuk itu ia berharap pemulihan kedua bayinya dapat cepat berlangsung, agar Adam dan Malik dapat segera berkumpul dengan keluarga di Tapanuli Utara.

"Saya ini semangat luar biasa. Kalau sudah diberi izin, akan langsung saya bawa ke kampung berkumpul dengan keluarga,” pungkasnya.*