MEDAN_Menurut pandangan Psikolog Dra. Irna Minauli anak-anak masa kini tengah dihadapkan pada tantangan yang lebih besar dibandingkan generasi sebelumnya.

Secara akademik saja persaingannya semakin ketat, khususnya bagi mereka yang mau melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terkemuka. Selain itu, tantangan lain adalah mudahnya akses terhadap internet sehingga di satu sisi mereka bisa mendapatkan pengetahuan secara cepat namun disisi lain internet juga memiliki sisi yang dapat membuat anak kecanduan sehingga dapat mempengaruhi aspek kehidupan sosial maupun akademik.

“Saat ini sepertinya pintar saja tidak cukup tanpa dibekali dengan kekayaan yang dimiliki orangtua. Untuk dapat berhasil dalam persaingan anak perlu dibekali dengan kursus-kursus dan bimbingan tes yang biayanya cukup mahal,” katanya, Senin (22/7/2019).

Bahkan, secara kesehatan, anak-anak sekarang cenderung kurang beraktivitas sehingga penelitian menyebutkan bahwa mereka dapat mengalami keterlambatan dalam perkembangan fisiknya. Keterampilan motorik anak usia 12 tahun namun kemampuannya setara dengan anak usia 6 tahun saja,” sebutnya.

Tentunya hal ini dapat berakibat pada masalah kesehatan, dimana mereka lebih rentan mengalami gangguan penyakit tidak menular yang biasanya muncul pada usia yang lebih lanjut. “Misalnya masalah penyakit jantung dan masalah penglihatan akibat penggunaan gadget yang diberikan sejak usia sangat dini. Tak hanya itu saja, perkembangan gangguan jiwa seperti skizofrenia anak juga semakin berkembang,” sebutnya.

Sementara itu, rentannya orangtua mereka mengalami perceraian sedikit banyak akan berdampak pada aspek sosial dan psikologis anak. Anak-anak korban perceraian akan memiliki masalah keuangan yang lebih besar dibandingkan dengan anak dari keluarga utuh.

“Dikarenakan beratnya beban sosial, psikologi dan finansial membuat anak-anak lebih rentan mengalami putus sekolah atau terlibat dalam kenakalan remaja. Terlebih ketika penanaman nilai-nilai moral dan spiritual tidak lagi menjadi prioritas bagi banyak keluarga,” pungkas Direktur Biro Minauli Consulting ini.*