JAKARTA - Indonesia menghadapi dua tantangan, yaitu menguatnya radikalisasi agama dan deideologisasi Pancasila. Untuk itu bangsa ini harus mampu menghadirkan pimpinan yang tepat, seperti sosok ketua MPR RI. Peneliti Pusat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof. Lili Romli mengatakan, MPR sebagai lembaga tinggi mempunyai peran penting dalam menangani masalah itu.

Menurut Lili Romli, saat ini radikalisasi agama semakin menguat, kelompok-kelompok yang ingin mengganti Pancasila masih terus bergerak. Di sisi lain, terjadi pendangkalan pemahaman ideologi Pancasila di kalangan nasionalis sendiri.

Oleh sebab itu, lanjut dia, pimpinan khususnya ketua MPR sebaiknya dari kalangan santri nasionalis. Sosok ini dinilai mampu mengurai dua masalah di atas, dia mampu mengurai akar-akar radikalisasi agama dan mampu memperkuat pemahaman ideologi Pancasila pada kelompok nasionalis.

Menurut Lili Romli, kalangan santri nasionalis ini bisa diwakili oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

"Saya kira Cak Imin (Muhaimin Iskandar) pantas dan mampu memimpin MPR, dia santri dan juga nasionalis," imbuh Lili Romli dalam keterangan di Jakarta, Jumat (17/7).

Selain itu, Muhaimin juga banyak pengalaman, baik di lembaga eksekutif maupun legislatif. Apalagi saat ini dia sedang menjabat wakil ketua MPR.

Masih jelas Lili Romli, dua permasalahan di atas tidak bisa dianggap enteng. Sebab, ini adalah masalah pilar dasar kebangsaan. Jika ideologi rapuh, maka kita sebagai bangsa akan mudah terkoyak.***